Lima puluh dua

175 15 16
                                    

"Mau sampai kapan melihara itu?" Kira menoleh pada teman sekamarnya yang duduk di ranjang.

"Sampai dia punya anak." Rei menghela napasnya panjang. Susah banget sekamar sama anak yang otaknya ajaib gini. Karena sebenarnya dia tersiksa dengan hewan mematikan tersebut dengan kata lain sumpah dia takut banget ama kecoak, lipas, cecunguk, coro, kepuyuk atau apapun itu namanya buat si hewan mirip kurma ini!!!
"Itu meskipun satu kalau terbang bahaya."

"Bahaya gimana? Ini kecoa Madagaskar ya, bukan kecoa biasa. Nggak akan terbang." Terang Kira. Dia juga ogah kali melihara kecoak begituan. Bau. Hueweekk 🤢🤮

"Lo melihara kecoa gunanya untuk apa?"

"Kok protes?!" Tanya Kira nyolot.

"Taruh di tempat lain aja please." Pinta Rei. Tapi tiba-tiba Kira bangkit dan menodongkan tangannya, "Ngapain?"

"Coba tebak lah, gue lagi ngapain sekarang?"

"..."

"Kasih gue modal kalau gitu." Tangan Rei lalu bergerak dan mengambil uang di kantong celananya. Diserahkannya uang selembar kertas bernilai seratus ribu itu pada Kira.

Kira senang. Temannya satu ini mudah banget ngasih uang untuk modal pertamanya. Jadi tambah semangat mau buat penangkaran kecoa.

Fyi, yang Kira bilang tadi benar. Kecoak yang mau dijadikan penangkaran sama dia ini namanya kecoak Madagaskar, karena asalnya emang dari sana. Perbedaannya juga beda jauh banget kok. Kecoak yang dia pelihara ini jauh lebih gede, jinak, nggak bau dan yang paling penting nggak akan terbang karena emang nggak punya sayap. Jalannya aja lelet. Jadi hewan ini sangat direkomendasikan agar bisa dipelihara. Intinya, kecoak Madagaskar tidak semenakutkan kecoak pembunuh (read: kecoak biasa)

Harganya juga murah pakai banget. Sekitar lima belas atau dua puluh ribuan kalau sepasang. Kalau kaum mendang-mending duit segitu lumayan sih kalau uangnya dipakai beli nasi Padang satu atau mie ayam pakai bakso. Kenyang untuk sekali makan.

Nah kecoak ini punya bentuk yaaa.... Hampir mirip sama kecoak dubia namanya. Ukurannya lebih kecil dibanding sama kecoak Madagaskar, tapi harganya lebih mahal dibanding kecoak Madagaskar. Sekitar 50 atau bahkan ratusan. Makanannya sih sayur, kentang, pepaya, pisang. Yang gitu-gitu pokoknya. Keren kan.

Persamaannya sih, kedua kecoak ini bisa buat ditangkar untuk pakan hewan. Kecoak Madagaskar untuk pakan anjing sama kucing si dubia buat pakan burung, reptil, unggas gitu teman-teman. Jadi kalau kalian mau nyari makan buat peliharaan bisa pakai diantara kedua kecoak tersebut. Dijadiin ladang bisnis juga bagus. Tapi jangan sampai ngambil ladang peluang Kira dulu. Nanti aja kalau dia udah sukses jadi toke kecoak Madagaskar.

Bicara tentang memelihara kecoak, Kira melihara kecoaknya emang di kamar. Itu awalnya ditentang habis-habisan oleh Rei yang notabenenya emang takut setengah mampus sama kecoak. Kan nggak lucu tuh kecoak pas lagi tidur terus di tengah gelapnya malam malah jalan di kasur atau bahkan lebih parah masuk ke telinganya. Cuman setelah Kira janji bakal naruh di tempat aman, Rei juga akhirnya pasrah aja. Untungnya aja nggak ada kejadian yang ditakutinya.

Nah, sekarang karena ada duit, Kira mau beli aquarium buat reptil. Lumayan biar bisa lebih bagus sedikit tempat tinggal peliharaannya. Lebih kokoh juga. Sekalian mau beli printilan untuk isian aquariumnya, biar kecoaknya nggak cuma diam di tempat doang. Kalau diam doang kan bosan nanti dianya, kasian. Biar estetik jugalah istilahnya.









Saku HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang