Pagi cerah bersama mang Ojek. Btw, kenalan dulu sama si sales mobil satu ini. Namanya Ozeki tapi diplesetin jadi mang Ojek. Kenapa? Karena selain kerja jadi sales mobil, dia punya sampingan jadi tebengannya warga rumah.
Dibayar kok.
Hari ini dia sedang siap-siap untuk pergi menuju kantornya. Selagi nungguin motornya dipanasin, Ozeki minum susu panas yang dibuat Hono, si mahasiswi jurusan PJOK yang pagi ini butuh jasa Ozeki untuk nganterin dia ke kampus.
Saat waktu menunjukkan pukul 06.30 Ozeki teriak ke Hono, mau berangkat. Mahasiswi cantik itu datang sambil bawa bocah jangkung yang nyandang tas ranselnya.
"Nebeng." Dia nyengir.
"Hadeuh." Ozeki mau nggak mau nebengin ini anak SMA. "Ayo cepat!"
Naik tuh bocah SMA ke jok belakang kan. Nah, Giliran si Hono, dianya ribet sendiri. Tas Ten ini loh, kegedean. Udah duduk ampe mentok dibelakang padahal, tetap aja sesek.
Mau di gas hondanya sama si Ozeki malah disuruh stop, "Mank tunggu astaga. Ini tasnya Ten gede amat, susah gue duduknya ini."
"Lagian salah situ ngajakin dia. Tanggung sendiri!" Ozeki bodo amat. Digasnya honda tersebut tapi lagi-lagi bahunya ditepuk sama Hono.
Kesal, Ozeki minta tasnya Ten. Mau dia taruh di depannya aja, dikasih tuh sama Ten.
Eh, datanglah sebuah mobil yang sangat dikenal penghuni rumah ini. Ten dengan cepat turun sambil nyuri tas yang ada di tangan Ozeki. Habis itu dia asal main masuk mobil aja. Sedan mahal yang tadinya mau masuk perkarangan rumah jadi mundur lagi keluar gerbang.
"Ente bayar 2 kali lipat."
"Lah mang!????"
*
*
*
Sekarang beralih ke Ten yang tadi seenak udelnya aja main masuk mobil orang.
"Hondanya mang Ojek kecil banget, masa gak muat buat 3 orang." Cibir Ten mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.
Orang disebelah Ten yang lagi nyetir cuma bisa senyum. Maklum juga, soalnya dia penghuni rumah paling bontot. Nggak tahu alasannya masuk rumah itu apa, nggak pernah nanya dan Ten pun nggak pernah cerita.
"Maaf ya, kakak pasti capek."
"Nggak apa-apa, sekalian beli sarapan."
"Kak Yuuka kenapa baik banget sih, jadi pengen nyembah."
Orang yang dipanggil Kak Yuuka itu melotot dengar kalimat terakhir Ten. Tapi gak lama ketawa, bocah sekarang kelakuan sama mulutnya ada-ada aja.
Setelah dua puluh menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka tiba di depan gerbang sekolah Ten. Anak kelas 3 SMA itu ngambil tasnya di kursi belakang terus pamit ke Yuuka. Et, baru mau buka pintu Yuuka buka suara untuk nyuruh Ten jangan keluar dulu.
"Nanti pulangnya jam berapa?" Tanya Yuuka lembut. Dia ngeluarin dompetnya dari tas.
Ten tau nih mau ngapain. Dia dengan mantap duduk lagi dan ngejauhin tangannya dari pintu mobil.
Bau-bau uang tercium oleh hidungnya.
"Jam 4 kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Saku House
FanfictionCerita mengenai anak-anak Sakurazaka yang tinggal bersama dalam satu rumah!