Dan ya, setelah confess di hari itu, tidak terjadi apa-apa alias antara Rei dan Rena saat ini tidak berada dalam suatu hubungan apapun kecuali hanya TEMAN. Tapi mesra. Mungkin.
Ini susah buat dijelasin, tapi mau diceritain.
Jadi, setelah pulang dari kampus siang itu, Rena masih dongkol dan nggak pulang berdua dengan Rei seperti biasa- Rena nyuruh Rei untuk jangan ngikutin dia.
Besoknya setelah pulang kuliah, ia mendapatkan 'paket' sticky notes tertempel di sebuah box yang diletakkan di ranjangnya.
Rena sangat hafal sekali sticky notes tersebut milik siapa. Dia tahu, benda itu adalah barang yang paling sering dibawa Rei kemanapun dia pergi selain memo. Rei senang menulis, jadi 2 barang itu akan selalu melekat pada dirinya. Walaupun isi memo maupun sticky notes tersebut tidak ada faedahnya sama sekali.
Box yang ada di ranjang Rena itu hanya penuh dengan sticky notes yang berisi ucapan maaf atau gambar potrait kecil dirinya.
Rena luluh, hanya dengan had- ah permintaan maaf seperti itu sudah cukup baginya untuk memaafkan Rei. Toh, ini bukan salah Rei maupun Endo. Ini salahnya sendiri karena harus cemburu pada orang yang tidak punya hubungan spesial dengannya.
Endo dan Rei hanya berteman, begitu juga dengan Rei dan dirinya.
Hari-hari berikutnya, Rena berusaha bersikap sama seperti sebelum confess. Mau nggak mau Rei juga ikut-ikutan untuk ngelupain kejadian yang lalu itu seolah-olah tidak pernah terjadi. Namun, ucapan Rei yang bilang jika ternyata juga suka padanya, masih terus terngiang-ngiang di telinga Rena.
Namun, hubungan mereka akan berat jika harus diresmikan.
Alasan utamanya adalah LDR alias LONG DISTANCE RELIGIONSHIP.
Iya.
Dia dan juga Rei berbeda kepercayaan.
Rena natalan Rei galungan.
Rena udah pernah nanyain masalah LDR gini ke Rei jauh sebelum confess, jawaban yang diberikan adalah dia tidak masalah karena orang tuanya juga pacaran dan bahkan menikah beda agama hingga sekarang. Orang tua Rei juga memberi izin jika anaknya tersebut pacaran dengan orang yang berbeda agama darinya.
Rena yang beban. Dia takut orang tuanya nggak setuju sama hubungan beda agama gitu. Baik dari keluarga papa ataupun mamanya nggak ada yang nikahnya beda agama. Yang ia makin takutkan adalah, hubungan mereka akan sangat ditentang keluarga besar Rena.
Ini nyiksa banget. Kalau tetap maksain untuk dijalanin, Rena khawatir saat dia udah terlalu larut, disaat itu pula hubungan yang mereka jalanin bakal berakhir. Move on dari orang yang kita sayang itu nggak gampang.
Kategori LDR yang kayak gini nggak bisa dijalanin oleh semua orang. Memang banyak yang awalnya jadian, tapi ujung-ujungnya harus pisah karena suatu keharusan kan. Kayak, saat pengen menuju ke jenjang yang lebih serius, pasti akan ada banyak kendala yang dihadapi. Apalagi kalau bukan restu orangtua. Atau salah satu dari mereka harus 'mengkhianati' Tuhannya demi kepentingan dari satu pihak keluarga. Sementara pihak keluarga lain kecewa dengan pilihan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saku House
FanfictionCerita mengenai anak-anak Sakurazaka yang tinggal bersama dalam satu rumah!