Empat puluh empat

323 25 30
                                    

Di hari yang nggak begitu cerah ini, sama seperti hari-hari kalian yang suram, Yui duduk di balkon sambil ngerasain angin pagi. Dia lagi nyobain gambar makai alat elektronik. Dari kemarin pinjam tab-nya Hikaru sih, nah nanti kalau udah terbiasa dia mau beli sendiri.

Sebenarnya Yui dulu tuh masuk eskul menggambar waktu SMA, lumayan lama, 3 bulan. Tapi karena dia lebih minat ke musik makanya pindah eskul musik. Yui punya basic menggambar kok, tapi jarang buat aja, karena lebih enakan ngejreng gitar. Terlebih lagi pakai barang kayak gini juga kurang paham sebenarnya, tapi dia akal-akalin aja.

Toh, gambarnya jadi juga.

Sedang asyik mewarnai gambar yang dia buat tadi, sebuah tangan ngelingkar di lehernya, nggak lupa dengan dagu yang diletakkan di bahu. Yui noleh dikit, dilihat ada Hikaru yang lagi natap gambarnya.

"Bagus bangeet." Ucap Hikaru kagum.

"Belum selesai loh." Yui ketawa kecil dengar pujiannya Hikaru.

"Tapi udah bagus bangett." Hikaru ngelepasin tangannya terus ngambil kursi lalu duduk di samping Yui. "Kak, udah sarapan belum?"

"Kamu belum sarapan?" Hikaru menggeleng pelan.

"Kakak juga belum kan? Aku beliin ya." Hikaru beranjak dari duduknya terus langsung kabur gitu aja. Yui ngerutin keningnya tapi ketawa juga lihat tingkah anak satu itu. Kebanyakan main sama anak-anak sini otaknya juga ikutan sedeng.

Sepeninggal Hikaru, Yui ngelanjutin aktivitasnya lagi. Karena terlalu fokus sama gambarnya, dia nggak sadar awan yang mendung tadi mulai nurunin air dari atas sana. Awalnya Yui santai aja, mikir kalau hujannya kena dia yaudah, paling banter bajunya basah dikit. Niatnya juga biar sekalian mandi pagi. Cuma pas tab Hikaru kecipratan air baru Yui narik kursinya ke dalam. Kalau tiba-tiba rusak karena kena air kan bahaya.

Yui ngelirik jam yang tergantung di dinding putih itu, baru jam 8 gumamnya. Sebelum duduk dia ngelihat sekelilingnya dulu, nggak ada kamar yang kebuka, gak ada suara juga. Berarti masih pada tidur.

Selanjutnya dia dengar ada suara pintu kebuka, sampai matanya nangkap seseorang yang jalan ke arah tangga. Pas matanya ketemu sama mata... Ya Risa, model satu itu langsung buru-buru ke bawah. Nggak ada sapaan, nggak ada senyuman yang Yui lihat. Nggak ada candaan atau banyolan dari Risa.

Risa dan juga Yui sendiri, sekarang sama-sama coba ngejauh. Akibat kejadian mereka keciduk netizen terhormat waktu itu, agensi nyuruh mereka jangan pergi bareng lagi.

Netizen di sosmed jempolnya brutal bund.

Akibat keciduknya di tempat dimana barang-barang bayi dijual, ketikannya juga liar banget. Padahal udah dibantah keras. Dari Yui sendiri bilang kalau dia sebenarnya mau beli jadi buat temannya dan Risa yang ngaku kalau dia ngaterin sepupunya beli baju dan kebetulan ketemu Yui waktu itu, tapi tetap aja mereka masih nggak percaya.

Supaya kasunya reda, Risa harus ngebatalin jadwalnya dalam beberapa bulan kedepan. Promosi lagu Yui yang seharusnya selesai dua minggu lagi juga harus berhenti mendadak. Baik agensi Risa ataupun studio Yui mau nggak mau harus ngeluarin duit buat nyingkirin berita-berita hoax itu. Alhasil mereka berdua nganggur.

Yui sebenarnya biasa aja, maksudnya ya karena beritanya nggak benar ya harusnya biasa juga. Kayak biasa aja gituloh. Tapi Risanya yang nggak mau diajak 'damai' Yui juga gatau mau gimana ngadapinnya. Emang dia siapa kalau sampai minta Risa jangan ngejauhin dia?

Jadi ya gitulah, Yui sama Risa sekarang kayak orang nggak kenal. Kalau bisa nggak usah saling ketemuan.

Crush sih crush, tapi kalau kejadiannya gini ya 💆🏻‍♀️

Saku HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang