Lima puluh empat

127 14 15
                                    

Saat ini Rena dan Hikaru sedang kedatangan paket yang luar biasa. Mereka udah pernah ngomong kalau mau beli obat peninggi badan kan? Yaaa! Setelah nanya-nanya ke orang-orang tentang tempat dan juga plus-minus dari masing-masing obat yang direkomendasikan, mereka memutuskan untuk ngebeli obat peninggi badan yang dijual temannya Risa.

Akhirnya setelah nunggu PO selama seminggu, paket mereka datang hari ini. Mereka berdua duduk di ruang depan dan nge unboxing sama-sama paket obat peninggi badan tersebut. Ada empat botol dan masing-masing ngambil dua.

Pengen banget sih langsung nyobain sekarang, tapi keduanya kedatangan tamu nggak diundang.

"Kak aku mau ngomong." Itu Ten. Berdiri di samping Hikaru yang duduk mendongak ke Ten. Rena yang sadar kalau pembicaraan antara Ten dan Hikaru ini kedengarannya serius, dia pamit undur diri ke kamarnya dan meninggalkan dua manusia ini. Sepeninggal Rena, Ten melanjutkan pembicaraannya. "Tentang masalah waktu itu."

Udah ketebak, pikir Hikaru. Setelah malam bakar-bakaran waktu itu dia memang ngehindarin Ten selama beberapa hari, tapi hari ini dia nggak bisa lari lagi haduhhh.

"Mau bahas apasih." Tanya Run cuek.

"Kakak pasti pahamlah aku mau ngomong apa." Jawab Ten. Eh sumpah ya ini udaranya kok jadi aneh banget rasanya, gak biasanya dia berduaan sama Ten malah kayak ilang napas gini.

"Gue lagi gaada waktu buat bahas itu."  Run coba ngehindarin pembahasan yang mau disampaikan oleh Ten.

"Kok ngehindar sih? Semakin kakak ngehindar semakin sering aku minta pembahasan ini dibahas." Tegas Ten. Dengar itu Run yang tadinya mau kabur mau gak mau harus berdiri disini. Ini anak SMA gak ada nyerah-nyerahnya. Agak salut sedikit 🤏

"Langsung ke intinya aja." Suruh Run.

"Kalau langsung ke intinya ya aku maunya kakak jadi pacar aku lah."

Pelan pelan pak supir pelan pelan. Ngegas amat bjirrr ni bocah satu.

"Apa yang ngebuat lo pantas buat pacaran ama gue?" tanya Run dengan nada menantang. Jangan salah, dibalik keangkuhannya ini dia SEBENARNYA GUGUP AMAT NJIIINNGGGGG. Coiiiiii anak SMA ini gak ngotak banget ngajak dia pacaran.

Ten diam sebentar ketika ditanya gitu. "Pertanyaan kayak gitu emangnya relate buat ditanyain kalau kakak aja udah sesuka itu buat pacaran sama aku?"

Gkddupglighlfkgxruzruz.

"Dih pede banget lo." Tolak Run dengan gengsi.

"Jawab kak."

"JAWAB APA!?" Teriak Run. Habis itu dia nutup mulutnya karena sadar suaranya terlalu besar, takut orang-orang pada jekur dari kamarnya. "Jawab apa?"  Pertanyaan tadi Run ulang tapi sekarang dengan nada yang lebih pelan

"Yang tadi. Pertanyaan tadi emangnya relate buat ditanyain kalau kakak aja udah sesuka itu buat pacaran sama aku?"

Siall. Dia dijebak.

"Gak." Lirih Run. Sayangnya Ten gak dengar jawabannya.

"Apa kak?"

"Gak!" Ulang Run sedikit keras.

Ten senyum. "Kalau gitu udah jelas dong kelanjutannya gimana." Merekah banget tuh senyum.

Saku HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang