48. Clue

17 2 0
                                    



Bus yang di tumpangi semua siswa-siswi yang ikut camp, sudah sampai di depan gedung sekolah SMA Mentari. Semua orang mulai menginjakkan kaki mereka di tanah, setelah sekian jam berada di dalam bus.


Mereka yang membawa kendaraannya kemarin hari--di simpan pada parkiran sekolah--mulai membawanya kembali. Begitupun dengan Austin, sudah membawa kembali motornya.

Sementara Senja, dirinya sedang menunggu di depan gerbang sekolah sambil memainkan handphone.

"Austin." Panggil Aurell--berlari mendekat.

Austin masih di sana.

"Aku pulang sama kamu ya? Sekalian mau mampir ke rumah kamu dulu." Sambungnya begitu bersemangat.

"Ngapain?"

"Main aja, mau ketemu sama tante Ayu."

"Gak bisa. Mau nganterin Senja pulang dulu." Ucap Austin bersiap menyalakan motor.

"Tapi mau ke rumah kamu." Ucap Aurell--tetap pada keinginan pertamanya.

"Mending langsung pulang aja ke rumah, bersih-bersih dulu. Habis ngecamp pasti badan bau." Ucap Austin berusaha bersikap tak acuh.

"Tapi di rumah aku lagi gak ada siapa-siapa. Mama sama Papa lagi keluar kota." Jawabnya.

"Tau dari mana mereka gak ada?" Austin bertanya karena takut jika Aurell hanya sedang mengada-ada saat ini.

"Ya, hmm ... Mereka bilang waktu sebelum berangkat ngecamp." Jawab Aurell--sudah di pastikan berbohong "Ayolah, aku mohon." Ia merengek sekarang.

"Ya udah naik."

Mata Aurell terbuka lebar--tak percaya Austin akan mengiyakan permintaannya begitu saja. Ia tak akan melewatkan kesempatan emas ini. Aurell langsung naik ke atas motornya.

"Udah." Aurell berkata ketika sudah duduk dengan nyaman walau satu carier lumayan berat di punggung.

Motor berjalan pergi dari kawasan parkiran. Lalu berhenti sejenak ketika sudah berada di dekat gadis yang berdiri--tengah menunggunya.

Senja membalikan badan ketika mendengar suara motor Austin. Namun sayangnya, sudah ada Aurell lagi yang duduk manis di jok belakang.

"Loh kok--"

"Sorry yah. Gue jadinya gak bisa nganter lo pulang. Katanya Aurell mau ke rumah gue, di rumahnya gak ada siapa-siapa." Austin lebih dulu mengeluarkan kalimatnya agar langsung menjelaskan tanpa banyak pertanyaan.

Really?

"Oh." Hanya satu kata terkejut itu yang bisa terucap dari mulut Senja.


"Gak papa kan?" Aurell ikut bertanya.

Senja hanya tersenyum simpul dan sedikit mengangguk tuk membalas pertanyaan nya.

Menunggu Senja (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang