Part [4]

13.3K 799 153
                                    

"Jadi guys, kali ini aku mau rekomendasi---Bang Pau! Ih jangan ganggu mulu! Gue lagi ngerjain endorse-an yang jadwalnya molor! Awas ah!"

Freya sangat kesal, karena Fauzan sedari tadi tak berhenti menganggu acara take instastory-nya. Abang sialannya itu malah puas cekikikan karena acara merusuhi adiknya berhasil. Ini sudah video yang ketujuh, dimana semuanya gagal karena Fauzan yang selalu mondar- mandir sambil merecoki Freya.

"Jidi giys, kili ini iki mii rikimindisiin, najis! Ngga ada gitu yang ngendorse lo akhlak? Sumpah, akhlak lo kan minus, kayak suhu di kutub."

"Diem ya dubur monyet, jangan bikin adek lo ini naik hasrat!"

Fauzan mencebik, dan langsung memilih diam, karena ia telah puas dengan acara mengganggu Freya. Saatny main games untuk sekarang, yuhuuu!

"Hallo guys, jadi kali ini aku mau rekomendasiin obat pembesar payudara, yang mana kalian yang merasa ngga pede karena tete nya kecil, kalian bisa coba pake produk ini! Dijamin--"

"Dijamin, tete kalian kendor, kayak wewe gombel!"

"BANG PAUUUUUUU BANGSAT!" teriak Freya yang sudah kehilangan rasa sabarnya. Barusan tuh udah mau selesai, tapi sialnya lagi-lagi si lutung kasarung itu ganggu!

Alhasil, Freya yang sudah terlanjur badmood, langsung melempar ponselnya ke samping sofa. Wajahnya yang kusut, membuat Fauzan tersenyum puas disela-sela acara bermain game-nya.

"Lagian lo kalo mau ngendorse barang tuh, kasih liat buktinya dong. Kalo lo diendorse pembesar tete, berarti lo harus liatin tete lo pas bugil. Gue jamin pasti langsung sold out tetenya-eh maksudnya obatnya. Mantep!"

Freya tak menggubris Fauzan, ia masih memasang tampang kesalnya.

"Gue punya kabar loh Pey. Gue yakin kabar ini bikin lo girang."

"Gue girang kalo lo masuk liang lahat sekarang juga!" sewotnya, yang membuat Fauzan malah menggedikan bahu, "yaudah, serah. Padahal gue mau ngasih tau kalo ntar malem Rezel ikut balapan. Tapi kalo lo--"

"Jam berapa?!" pekik Freya yang kini raut wajahnya berubah cerah.

"Emmm, jam berapa ya? Duh jam berapa sih, tiba-tiba otak gue mau mikir kalo udah liat duit lembaran warna merah yang gambar Bung Karno sama Bung Hatta."

Freya memejamkan matanya untuk beberapa saat, mengisi ulang kesabarannya dalam menghadapi makhluk hampir tak kasat mata yang bernama Fauzan Rajendra ini.

Inhale--exhale...

Inhale--exhale...

Inhale--exhale...selesai.

"Oke kalo ngga mau sih ya gap--"

"Gue transfer ntar duitnya! Cepet kasih tau gue, ih!"

Fauzan berdehem, ia mempause gamenya lalu memegang tenggorokannya, "haus Pey, pengen susu."

Freya langsung menyilangkan kedua tangannya--bermaksud melindungi dua aset yang belum terjamah oleh siapapun, kalo nempel sama punggungnya Mas Rezel sih udah, hehe.

"Bukan tete lo yang gue maksud ya kunti pohon toge! Tapi susu ultra yang gue stok didalem kulkas. Sana ambilin!"

Nada perintah Fauzan membuat Freya hendak protes, namun mulutnya kembali dibungkam oleh abamg laknatnya, "yaudah kalo ngga mau ambilin, gue ngga mau ya bilang-bilang soal jadwal balap--"

"GUE AMBILIN! awas aja kalo lo masih ngulur-ngulur! Gue sewa tujuh jablay buat merkosa lo rame-rame!"

Fauzan langsung tergelak, ia merasa puas saat adiknya yang kelewat pembangkang itu langsung bertekuk lutut hanya karena ia menyebutkan nama Rezel, nama yang terdengar sakral di telinga Freya.

FREYA : MY NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang