Part [29]

12.3K 882 427
                                    

Absen persentase baterai kalian pas baca part ini disini yuk👉👉

***

"Bang, lo--"

"Kak Rezel, ayok anterin Ara pulang, Ara capek. Pinggang Ara pegel ini."

Freya langsung mengatupkan rahangnya saat Ciara dengan cepat memotong ucapannya. Alih-alih menatap tunangannya, Rezel masih betah memfokukan pandangannya kearah Freya yang terlihat tengah gusar.

"Kak Rez--"

"Gue serius, Ara. Omongan gue tadi, itu kenyatannya."

Ciara tertawa kecil, "iya, ngga papa. Nanti Ara yang bakal berusaha buat bikin Kak Rezel suka sama Ara. Ngga perlu buru-buru kok, kita jalanin aja pelan-pelan, toh hubungan kita juga udah jelas kan bakal kearah mana."

Kedua mata Rezel mengerjap pelan, "Ra, gue ngga bisa. Gue--"

"Bisa, Ara yakin nanti Kak Rezel bakalan suka sama Ara. Demi anak kita loh, Kak. Demi dia yang udah jadi tanggungjawab kita berdua."

Freya meneguk ludahnya susah payah, sambil menghentakan genggaman Rezel pada pergelangan tangannya.

Saat Rezel hendak kembali meraih tangan Freya, gadis itu bergerak mundur, "gue duluan." pamitnya dan hendak berbalik sebelum kemudian Ciara menahan lengannya.

"Gue tau, Kak Freya cewek baik-baik. Kak Rania sering cerita ke gue tentang Kakak. Gue juga udah anggap lo seperti kakak gue sendiri. Jadi--"

"Gue ngerti arah omongan lo kemana Ra, gue tau." Freya tersenyum samar dan berlalu begitu saja tanpa memperdulikan Rezel yang masih terus memanggil namanya.

"Kak, ayok pulang. Tadi kan udah janji mau dinner dirumah Ara."

Rezel menghela napas berat sambil mengacak rambutnya frustrasi, "gue anter lo pulang, tapi gue ngga jadi makan malem dirumah lo."

"Ya ngga biaa gitu dong Kak. Kamu udah janji mau makan malam dirumah Ara. Lagian Ara udah nyuruh bibi masak banyak buat kita nanti."

Rezel mencoba mengurut kesabarannya dengan memejamkan mata untuk benerapa saat, "Ra, tolong. Gue beneran ngga bisa. Jangan paksa gue--"

"Ini mau anaknya loh Kak. Bukan mau Ara."

"Kenapa lo selalu gunain alasan itu setiap lo maksa gue buat nurutin kemauan lo?"

Kedua bola mata Ciara membelalak kaget saat nada bicara Rezel berubah naik beberapa oktaf, "Kok Kak Rezel malah bentak Ara sih? Ara kan ngomong baik-baik." Ciara mulai kembali terisak pelan, "lagian Ara ngga minta aneh-aneh, kan? Ara cuma minta kita buat makan malam berdua aja. Abis itu kalo Kak Rezel emang mau langsung pulang, ya ngga papa kok. Ara ngga akan larang."

Tanpa berucap lagi, Rezel langsung menarik pergelangan tangan Ciara menuju rumahnya, hendak mengambil mobil untuk mengantarkan Ciara pulang.

***

Ciara tersenyum senang saat melihat Rezel yang tengah menyantap makan malamnya dengan tenang.

"Makasih ya Kak, udah mau nurutin ngidamnya Ara."

Rezel hanya melirik perempuan hamil itu sekilas, sambil memelankan kunyahan makanan didalam mulutnya. Seketika pandangan Rezel turun kearah perut Ciara yang sudah mulai terlihat sedikit membuncit.

"Lo udah cek kandungan?" pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Rezel.

"Belom, kenapa emang Kak?"

FREYA : MY NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang