"Karena pada kenyataannya, move on itu bukan tentang berhenti mencintai, tapi tentang bagaimana kita bisa menerima perasaan dan keadaan yang terjadi."
- Freya -
***
"Kenapa Kak Jaguar bisa ada ditempat ini?" tanya Freya setelah ia dan kakak tingkat dikampusnya itu keluar dari gedung.
"Masih aja ya," kekeh Januar yang menggeleng heran, "tadi aja pas gue panggil sayang lo bener manggil nama gue. Eh sekarang?"
Freya hanya menyengir, lalu mengarahkan pandangannya kearah lain.
"Gue sepupunya Ara. Jadi itu alasan kenapa gue bisa ada ditempat ini."
"Ara--Ciara kan maksudnya?" Januar mengangguk, Freya langsung ber-oh ria, "pantesan."
"Lo kesini sama abang lo ya?"
"Iya, kok tau sih? Lo kenal sama Abang gue?"
"Sekedar tau nama, ngga akrab, dia temen tongkrongan tunangannya Ara kan, yang sering jadi lawan balapan gue."
"Oh iya, gue lupa. Tapi gue penasaran, kenapa tadi lo bilang ke Ciara kalo lo yang datang bareng gue? Dan lo malah manggil gue--"
"Sayang?" kekeh Januar, dengan tatapan jahilnya.
"Ih apaan sih!" Freya mendengus, "gue nanya serius, Kak. Apa alasan lo bilang kayak gitu."
"Dan apa alasan lo ngga ngelak pas gue bilang kayak gitu, Freya?"
Freya langsung mengatupkan bibirnya.
Benar.
Kenapa tadi ia tak menyanggah ucapan Januar? Kenapa ia malah diam tanpa bantahan?
"Ngga bisa jawab kan lo?" Januar tergelak saat melihat raut wajah Freya yang seperti orang linglung.
"Y-ya karena ngga penting juga. Kalo gue ngelak, itu sama aja kayak gue klarifikasi tentang status gue sendiri, and for what? That uselles, ngga ada yang peduli juga kan?"
Januar mengangguk paham sambil menghentikan tawanya, "dan itu juga sinyal kalo gue bisa dapetin lo, right?"
"Nope! Lo bukan tipe gue."
"Yakin?" mata Januar memincing, "gue yang bukan tipe lo, atau lo yang masih berusaha memulihkan diri lo sendiri, dan menerima orang baru bukan pilihan lo untuk saat ini, hm?"
Sial!
Freya tak perlu heran akan tebakan Januar yang sangat tepat sasaran. Iyalah! Cowok disampingnya itu pernah melihat langsung usahanya dalam mengejar-ngejar Rezel.
"You still love him?" Januar menatap Freya lamat-lamat, "kalo iya, kenapa lo mutusin buat dateng?"
"Kenapa gue harus ngga dateng?" Freya bertanya balik.
Januar memiringkan tubuhnya menghadap Freya, "i know, lo cuman lagi ingin membuktikan sama diri lo sendiri atau bahkan sama orang-orang disekitar lo, kalo lo bisa bahagia ngeliat dia bahagia walaupun bukan dengan lo."
Freya menelan liurnya, tangannya bergerak melepas jas Rezel yang masih tersampir di kedua bahunya dengan gerakan santai dan membuang jas itu ke sembarang arah.
"Dan apa urusannya sama lo, hm?" Freya tersenyum tipis, jemarinya bergerak didada Januar, mengikuti pola kemeja yang dikenakan cowok itu. "Apakah gue terlihat menyedihkan karena melepaskan seseorang yang berarti buat gue, ngerelain dia untuk bersanding dengan perempuan lain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FREYA : MY NAUGHTY GIRL
Teen Fiction[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Hurt Series : 2nd Spin Off : JINOVAR -- Freya Kinandhita, seorang cewek narsis dan eksis di dunia maya maupun realita. Mempunyai wajah cantik, tubuh sexy, dan dikenal banyak orang membuat para lelaki rela meng...