Part [45]

7.4K 458 98
                                    

"Rezel bangsat, kalau udah kayak gini, Lo mau gimana coba? Mau nikahin dua cewek sekaligus?"

Rezel yang terduduk lesu hanya bisa memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit. Ya, sangat sakit hingga membuat kepalanya serasa ingin meledak.

"Lagian, Maruk banget sih pake hamilin dua cewek sekaligus. Pusing sendiri kan jadinya? Bukan Lo doang Zel yang pusing, gue juga ini malah ngga bisa tenang, Njir."

Rezel tak menggubris ocehan Zio yang panjang lebar. Membiarkan teman karibnya itu memakinya sepuasnya. Karena itu sama sekali tak akan memancing amarahnya.

Isi kepalanya sudah terlalu karut marut.

"Zel, jawab. Apa yang bakal Lo lakuin setelah ini?"

"Gue ... ngga tahu," Rezel menengadah, lalu membenturkan kepalanya ke dinding belakang, "gue bingung Yo. Anjing banget."

"Ya emang Lo kek anjing!" Zio menahan diri untuk tak terpancing emosi dulu untuk saat ini, karena bagaimanapun itu tak akan menyelesaikan masalah. "Coba dong Zel, Lo mikir dulu buat sekarang. Coba Lo rileks-in dulu otak Lo. Jangan dulu dipake pusing-pusingan sama hal lain. Ini tentang dua nyawa, darah daging Lo, yang tumbuh di dua rahim yang berbeda. Lo udah ngehamilin dua cewek, Zel."

"Gue tau, Njing, ngga perlu Lo perjelas."

"Oke, fine," Zio mengangkat satu tangannya, "saran gue, Lo harus buat keputusan yang adil, Zel. Buat Freya maupun Ciara. Gue tahu Lo cinta sama si Freya, dan Lo mau nikahin dia, tapi itu jangan dijadikan alasan buat Lo melepaskan tanggungjawab Lo sama Ciara."

"Gue tetep bakal tanggung sama Ciara, tapi cewek yang bakal gue nikahin tetep Freya."

"Yeh, si Ogeb!" Zio langsung menyentil dahi Rezel dengan wajah greget sekaligus kesalnya, "baru aja gue bilang kalau Lo harus buat keputusan yang adil. Lagian gue yakin seratus bahkan seribu persen, kalau si Freya ngga akan pernah mau dinikahin Lo kalau..."

"Kalau apa?"

"Ya kalau Lo lepas tanggungjawab dengan ngga nikahin si Ciara lah, apalagi emangnya?"

"Tapi Yo, gue sama Freya saling menc--"

"Persetan dengan perasaan Lo berdua. Taruhan sama gue, secinta-cintanya si Freya ke Lo, dia ngga akan pernah mau dinikahin laki-laki yang rela menyakiti hati perempuan lain. Si Freya tuh cewek baik-baik, Zel. Walaupun istilahnya sifat dia begitu, tapi dia bukan cewek yang mau merebut kebahagiaan cewek lain. Dia bukan cewek egois Zel."

Dalam hati, Rezel membenarkan ucapan Zio. Ia lalu menatap sahabatnya itu dengan raut frustrasi. "Gue bingung Yo. Gue buntu."

Zio menghela napas panjang, sebagai bentuk rasa iba juga sedih melihat hidup Rezel yang sedari dulu adem ayem berubah kacau balau. "Mungkin Lo bisa nikahin dua-duanya..." Zio berdecak saat Rezel hendak menyela, "gue belum selesai, Njing. Denger dulu. Maksud gue, Lo bisa nikahin dua-duanya, Lo nikahin si Freya secara sah menurut agama dan negara, sedangkan Lo bisa nikahin Ciara secara siri."

"Lo nyuruh gue ... poligami?"

"Y-ya ngga juga, tapi mau gimana lagi? Atau gini deh, Lo obrolin dulu sama si Freya, maunya dia gimana, Zel. Karena keputusan dia juga bakalan ngaruh sama keputusan yang akan Lo ambil nantinya."

Rezel mengangguk, lalu menyugar rambutnya, "gue balik dulu Yo."

"Mau gue anter?"

"Ngga usah."

"Beneran? Muka Lo lagi kusut begitu."

"Aman, Lo ngga akan denger kabar kecelakaan tentang gue kok Yo."

FREYA : MY NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang