Sorry nih baru up. Hp aku yang buat update Wp lagi rusak jadi harus up pake laptop.
Selamat menjalankan ibadah puasa semua, semangat yaaa!
***
Diamnya Freya yang cukup lama membuat Rezel khawatir, "Frey..."
"Dia siapa maksud lo?" Freya bergerak menyingkirkan tangan Rezel, menatap wajah lelaki itu lamat-lamat seolah tengah meminta jawaban segera.
"The fetus."
Kening Freya mengernyit, otaknya tengah mengingat terjemahan arti kata yang Rezel ucapkan.
"Janin, Freya."
"A-apa?" Freya sontak mengikuti arah pandang Rezel, yaitu ke perutnya, "ngga ngga. Jangan bilang... kalo gue..." Freya tak sanggup melanjutkan ucapannya saat Rezel langsung mengangguk, seolah tau apa yang hendak ia katakan.
"Ngaco!" Freya terkekeh pelan, hendak turun dari ranjang, namun Rezel menahannya, "mau kemana? Lo masih harus bedrest, Frey."
"Gue mau pulang." Freya berdecak kesal karena lagi-lagi Rezel menahannya, "lepas!"
"Lo tadi pendarahan."
"Hah? Apa?" Freya menarik telinganya, "pendaftaran? Apasih? Gue ngga denger."
"Pen.da.ra.han."
Freya menelan ludah sambil mendorong tubuh Rezel, "sumpah ya, lo lagi bahas apaan sih dari tadi? Mending lo keluar sana, daripada bikin gue tambah pusing."
"Apa yang bikin lo pusing? Bilang."
"Ya lo! Sama omongan ngelantur lo!"
"Bagian mana omongan gue yang ngelantur?"
"Semuanya!"
"Gue ngga becanda Frey. Gue serius. Perlu gue panggil dokter kesini buat jelasin kondisi lo? Biar lo bisa percaya."
Rahang Freya seketika kaku. Juga tubuhnya yang ikut-ikutan membeku. Kedua tangannyaa terkepal erat yang kemudian di genggam oleh tangan besar Rezel yang hangat. "You are pregnant, Frey. Dan tadi lo sempet pendarahan, untungnya ngga parah, dan--"
"Untungnya lo bilang? Siapa yang diuntungin disini? Lo? Iya?"
"Frey--"
"Gue hamil?" Freya menyugar rambutnya kasar, tertawa geram sambil menatap Rezel tajam, "Demi Tuhan gue ngga menginginkan ini. Gue ngga mau hamil!"
"Tapi semuanya udah terjadi Frey, lo ngga bisa nolak kehendak Tuhan."
"SEMUANYA NGGA AKAN TERJADI KALO LO NGGA NYENTUH GUE, SIALAN!"
"Oke gue minta maaf untuk itu. Gue mohon lo tenang dulu, oke?"
"Pey... Kamu ngga kenapa-napa sayang?" Baik Freya maupun Rezel terkejut akan kedatangan Sahilla dan Candi. Dimana Sahilla langsung memeluk tubuh putrinya.
"N-ngga papa Umi. Peya baik-baik aja kok."
"Apa kata dokter Nak Rezel?" kali ini Candi yang bertanya, Rezel meneguk ludah, berusaha menyamarkan kegugupannya.
"Em, begini Om, kata dokter Freya--"
"Cuma kecapean aja kok Bi. Peya beneran ngga papa." Freya menyuruh Rezel diam lewat lirikan matanya.
Candi mengangguk, "Kalo gitu biar Abi urus administrasinya dulu."
"Kalo soal itu sudah saya bereskan, Om, Tan."
"Aduh Nak Rezel, maaf ya, kami malah jadi ngerepotin kamu. Makasih banyak juga udah mau nemenin dan jagain Peya."
Freya berdecih dalam hati, kalo aja Umi tau gue hamil. Abis lo!
KAMU SEDANG MEMBACA
FREYA : MY NAUGHTY GIRL
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU, BEBERAPA PART DI PRIVATE] Hurt Series : 2nd Spin Off : JINOVAR -- Freya Kinandhita, seorang cewek narsis dan eksis di dunia maya maupun realita. Mempunyai wajah cantik, tubuh sexy, dan dikenal banyak orang membuat para lelaki rela meng...