Part [9]

10.5K 796 262
                                    

🎵 Peterpan - Yang Terdalam🎵

Pernahkah engkau coba mengerti
Lihatlah ku disini
Mungkihkah jika aku bermimpi
Salahkah tuk menanti.

°•Play the mulmed•°

***

"Ayok kita pacaran. I'll try it with you."

Kalimat itu masih terngiang-ngiang di kepala Freya. Otaknya bekerja lambat--ah tidak bahkan, sangat-sangat lambat untuk mencerna kalimat tersebut.

Namun satu kata yang menjadi fokus utama Freya, pacaran--shit! Bahkan saking debaran jantungnya yang begitu menggila karena jauh dari kata normal, membuat Freya malah mengumpat alih-alih melompat girang dan jingkrak-jingkrak seperti kebiasaannya.

Freya bahkan berulangkali menepuk kedua pipinya, hingga ringisannya pun terdengar keras oleh telinganya sendiri karena luka lebamnya yang masih terasa sakit.

Masa bodoh dengan lukanya, fokus kerja otaknya hanya pada ucapan Rezel tadi.

Pacaran.

Pacaran.

Pacaran.

Siapapun, tolong sadarkan Freya jika ini hanya mimpi belaka!

Tolong cubit, gampar, pukul, tendang--oke berlebihan! Namun rasa keterkejutannya masih benar-benar tak meluruh sedikitpun, bahkan sampai detik ini dimana ia sudah berada dirumahnya, lebih tepatnya didalam kamarnya sendiri.

Ya, satu jam lalu, Rezel baru saja mengantarkannya pulang. Tak ada percakapan selanjutnya setelah cowok itu mengajaknya untuk berpacaran. Alih-alih romantis-romantisan, mereka berdua hanya saling diam bahkan kedua pasang mata mereka tak bertemu pandang.

Yang satu yang memang pada dasarnya cuek, dan yang satunya masih dilanda shock berat.

Jika kalian bertanya respon Freya setelah mendengar ucapan Rezel, baik, mari kita simak jawabannya.

"Dan ngga ada pengulangan untuk yang kedua kalinya atas ucapan gue tadi, Freya Kinandhita."

Berulangkali, mulut Freya terbuka, namun suaranya seolah tercekat ditenggorokannya. Hingga, saat beberapa detik berlangsung, hanya satu kata yang bisa ia ucapkan, "hah?"

Detik itu juga, wajah Rezel berubah kesal. Cowok itu tak mengatakan apapun, dan malah sibuk dengan minumannya sendiri, mengabaikan Freya yang masih dilanda kebingungan segede gunung.

"M--mas Zel. Ma--maksudnya kit--kita..."

"Kita pulang sekarang. Gue ngejar waktu buat nemuin anak-anak buat rapat."

Wajah bingung Freya berubah cengo, saat melihat tubuh tegap Rezel berjalan menjauh dan keluar dari resto setelah selesai membayar.

"Duuuuh! Kok malah jadi gini sih?!" gerutu Freya dengan mengacak rambutnya frustrasi.

"Jadi gue sama Mas Zel tuh pacaran apa ngga?! Tapi tadi gue denger banget kalo Mas Zel ngajak gue pacaran. Tapi kan kita belum tiga bulan--ah sumpah! Gue bingung sendiri jadinya. Otak ngebul, bisa-bisa jadi member baru penghuni RSJ kalo gini ceritanya."

Daripada pusing tidak jelas, Freya memutuskan untuk mandi dan menyelesaikan beban kerjanya, yaitu endorse-an yang sudah bejibun.

👄👄

Setelah selesai dengan urusan cuannya, yang menghabiskan cukup lama waktu, membuat Freya akhirnya bisa bernapas lega. Tugas terakhirnya hanya tinggal mengapload postingan sesuai jadwal di akun sosial media pribadinya.

FREYA : MY NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang