Part [66]

8.5K 387 30
                                    

"Gimana dong Yo? Gue bingung harus ngapain kalo gini jadinya." Zio Yangs sedaritadi memasang telinga untuk mendengarkan curhatan Rezel langsung mendengus pelan.

"Ya Lo usaha lah, Ogeb! Pake nanya segala lagi."

"Gue harus usaha kayak gimana lagi sih, Yo? Orang dia sendiri yang jawab ngga bisa, masa gue harus maksa buat dia jawab iya? Yang ada, Freya bakal makin ilfeel sama gue."

Zio ikut memijit pangkal hidungnya, saat melihat Rezel yang baru saja mengusap wajahnya dengan kasar. "Zel, gue rasa Freya menginginkan hal lain dari jawaban yang dia kasih ke Lo."

"Hal lain? Maksudnya?"

Kedua mata Zio langsung menyipit, "Lo sama sekali ngga nangkep sinyal dari tatapan dia pas ngasih jawaban ke Lo, Zel? Maksud gue, Lo masa ngga bisa ngartiin ucapannya dia lewat tatapan mata sih."

"Njing, Yooo! Bisa ngga, Lo langsung ngomong to the point aja. Jangan muter-muter dan bikin gue makin bingung."

"Ck, Lo kok jadi tolol banget kalo soal menyangkut Freya?"

"Emang!"

Zio langsung memutar bola matanya malas, ia mengambil napas panjang dan menghembuskannya, sebelum menjelaskan ucapannya yang tadi, "jadi gini, Lo pasti tahu dong, kalo cewek itu makhluk Antonim?"

"Antonim?"

"Rezel bangsat!" Zio mengepalkan tangannya gregetan sambil melayangkan keudara, seolah bersiap memukul kepala temannya itu, "gue geplak juga Lo lama-lama."

"Ya lo--"

"Ck, udah diem!" Setelah mengusap dada, Zio kembali berubah ke dalam mode serius, "makhluk Antonim yang gue maksud tadi, contoh kecilnya, dia sering bilang "ngga papa", padahal kenyataanya ngga baik-baik aja."

"Ya ... terus?"

"Nah, maksud gue, ngga ada bedanya sama si Freya. 'ngga' nya dia berarti 'iya', begitupun sebaliknya."

"Apasih Yo?! Kok Lo malah memperumit istilah kayak gitu? Kalo iya mah udah jelas iya, ngga juga sama, udah jelas ngga. Lo jangan sok tahu deh."

"Heh!" Kali ini Zio benar-benar menggeplak kepala Rezel tanpa aba-aba. "Lo tuh ya, minta saran gue, tapi pas dikasih tahu malah ngga percayaan. Pake ngatain gue sok tahu pula. Bikin gue males ngasih Lo saran. Udahlah, mending urus aja sama diri Lo sendiri. Mungkin ketololan Lo kalo soal menyangkut Freya belum sampe overdose banget. Otak Lo masih bisa dipake buat mikir, kan?"

"Ck, Yo," Rezel menahan lengan Zio saat temannya itu hendak pergi, "ngga usah pake acara ngambek segala bisa ngga? Masalah gue udah banyak, tolonglah, Lo jangan nambah masal--"

"Emang Lo kira, Lo doang yang punya masalah? Nih ya, masalah ini belum seberapa dibanding masalah rumah tangga gue. Hubungan Lo sama Freya tuh baru sampai ke tahap pacaran. Walaupun istilahnya kalian sempet ada masalah besar kemarin-kemarin, tapi tetep aja, hubungan kalian belum ke tahap sakral, Zel. Itu makanya, jawaban gue tadi bukan ngga mendasar atau sok tahu kayak yang Lo bilang. Umur pernikahan gue udah lumayan lama walaupun emang ngga selama si Jino, tapi, sedikit banyak gue juga paham kalo soal watak cewek secara umum. Gue ngomong berdasarkan pengalaman aja selama gue ngadepin masalah bareng istri gue, Zel."

"Oke, oke, sorry banget karena tadi gue ngatain Lo sok tahu Yo. Tapi serius deh, gue ngga bermaksud gimana-gimana. Ini mungkin karena perasaan gue aja yang ngga karuan setelah Freya ninggalin gue gitu aja kemaren. Jadi please lah Yo, jangan main balik-balik gitu aja."

Zio mengangguk kecil, seolah mengatakan kalau itu bukan masalah baginya, "lagian nih ya, sebenernya tadi gue ngga niat balik sih, gue cuma mau pesen menu buat lunch, mumpun di sini, dapet gratisan dari Lo." Zio menaikturunkan alisnya sambil menahan tawa.

FREYA : MY NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang