"Apa jadinya jika bunga matahari lelah mengejar sinar sang Surya? Apa kelopak indahnya akan menunduk menghadap bumi? Atau beralih pergi mencari sinar yang lain?"
***
Yuri berbaring sembari menghadap ke sisi jendela kamarnya. Saat ini ia sedang berada di rumah Mamanya. Lebih tepatnya di rumah milik suami siri Mamanya. Sejak kecil ia berandai memiliki tanaman bunga matahari di depan jendela. Tapi impiannya tak pernah tercapai sebab menanam bunga matahari bukanlah hal yang mudah. Bunga matahari tak bisa tumbuh di sembarang tanah. Terlebih Yuri juga tak punya banyak uang untuk membeli bibit dan merawatnya.
Alasan Yuri mendadak jatuh cinta dengan bunga matahari cukup simpel. Waktu kecil Yuri memang suka membaca, dan tak sengaja membaca sebuah kisah legenda Yunani mengenai sosok Nimfa yang jatuh cinta pada Dewa Matahari. Nimfa itu bernama Clytie, sedangkan Dewa Matahari bernama Helios. Clytie mencintai Helios hingga ia rela menunggu pemuda itu turun ke bumi. Sebab penantian panjangnya, perlahan tubuh nimfa Clytie berubah menjadi bunga matahari. Itu sebabnya kelopak bunganya selalu menghadap ke arah sang Surya.
Bunga matahari adalah panutan Yuri. Tanaman kuning itu dikenal sebagai pembawa keceriaan bagi siapa saja. Kelopak bunganya menghadap lurus ke arah sang Surya, seakan tak ingin lepas dari sinarnya. Selain itu, bunga matahari juga menggambarkan sebuah kesetiaan. Yuri mengetahuinya dari artikel di Internet.
Semenjak itu Yuri membeli segala pernak-pernik bermotif bunga matahari seperti sekarang. Meski ia tak mampu membeli bibitnya, setidaknya Yuri mampu membeli kuaci dan mengonsumsinya nyaris setiap hari.
Beranjak SMA, Yuri malah berpikir bahwa kisahnya sama seperti legenda panutannya. Yuri bahkan mengibaratkan dirinya sebagai bunga matahari dan Dewa Anugrah sebagai sang Surya nya. Sekarang Yuri ragu.
Menjadi pacar Dewa selama dua bulan terakhir, mampu merubah semua hal yang ada di diri Yuri. Ia terpaksa meninggalkan pernak-pernik serta kesukaannya mengenai bunga matahari meski Dewa tak memintanya. Yuri yang tadinya membenci segala jenis sayur, kini terpaksa harus menelannya di depan Dewa guna menghargai usaha lelaki itu. Dan Yuri tak lagi fokus dengan prestasi belajarnya, sebab terlalu sibuk memikirkan Dewa Anugrah.
Semua hal positif di diri Yuri perlahan lenyap. Yuri juga kehilangan sisi hangat Adelia semenjak ia pacaran dengan Dewa Anugrah.
Tanpa sadar, perubahan status hubungan yang tadinya hanya sekedar pengagum dalam diam mendadak berubah menjadi pacar, membuat akal Yuri menjadi tak sehat.
Lantas bagaimana sekarang?
Yuri sudah terlanjur menjalani hubungan pacaran selama dua bulan lebih. Tinggal setengah bulan lagi, maka akan genap menjadi tiga bulan. Yuri selalu menunggu momment itu. Momment dimana Dewa menunaikan janjinya untuk memperkenalkan Yuri dengan Mamanya.
Ya! Yuri akan tetap bertahan, meski Dewa tak lagi memprioritaskan hubungan mereka seperti di awal-awal. Yuri akan tetap bertahan, meski Dewa tak mengetahui bahwa dia menyimpan rasa sesak. Dan Yuri akan tetap bertahan hingga kalimat 'kita putus' itu nantinya benar-benar keluar dari mulut lelaki itu.
Yuri menenggelamkan sebagian wajahnya dengan selimut. Ia memejamkan kedua matanya dan spontan mengeluarkan air mata. Yuri merasa batinnya benar-benar sesak.
Pintu kamarnya tiba-tiba diketuk, lantas dibuka. Ayuni - Mamanya datang sembari menggendong adik tirinya, Yura. Perihal kecelakaan tempo hari, Ayuni sama sekali tak tahu akan hal itu. Yuri membolos sekolah hari ini pun beralasan sebab dia sedang kurang enak badan.
"Mau Mama bikinkan bubur?" tanya wanita itu seraya duduk di tepi ranjangnya. Yura si gadis kecil itu ia biarkan merajalela di kawasan ranjang milik Yuri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chasing of the Sun (Completed)
Ficção AdolescenteYuri, si gadis penggemar berat bunga matahari. Segala hal yang berkaitan dengan bunga kuning itu telah menjadi favoritnya sejak lama. Dewa Anugrah adalah teman seangkatan yang berbeda jurusan kelas dengannya. Yuri menyukai lelaki itu dalam diam. Ka...