Park Jimin pernah mengalami kegagalan dalam berumah tangga, maka pada saat orang tuanya kembali akan mengenalkan seorang gadis. Dia memilih pergi dari hunian lamanya demi menghindari perjodohan tersebut, siapa sangka jika gadis yang akan dijodohkan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kehidupan terus berjalan, tidak selamanya kau akan bahagia dan tidak selamanya pula kau akan menderita. Apa yang kau tanam, itulah buah yang akan kau petik suatu saat nanti.
Dulu, Kang Seulgi adalah primadona, terlahir dari keluarga kaya raya dan menjadikannya anak tunggal, di berkahi wajah cantik dan bakat bernyanyi ada dalam dirinya, hanya saja, pergaulan membuatnya salah jalan menjadikan pribadi yang arogan dan pembangkang, kekurangan kasih sayang orang tua menjadi faktor utama yang menyebabkan fatal dalam segala hal.
Beberapa tahun silam, ia membuat warga heboh karena keputusannya meninggalkan putra dari pemilik perusahaan Park Company dan memilih kabur bersama selingkuhannya menuju LA.
Sekian lama kabarnya tidak tercium oleh media, hari ini wanita itu kembali hadir dalam konferensi pers, tersangka utama kasus penculikan dan kekerasan terhadap anak di bawah umur, yang lebih miris lagi sang korban adalah putrinya sendiri.
Sempat beredar kabar jika wanita yang kini berusia 27 tahun itu mengalami gangguan kejiwaan, namun menurut dokter ahli psikolog jika pada saat tersangka melakukan tindak penculikan dan kekerasan terhadap anak dalam kondisi yang benar benar sadar.
Pandangan itu sedari tadi tertunduk ketika media massa mengerumuni dirinya yang baru saja keluar dari gedung pengadilan,setelah terbukti seratus persen bersalah dengan hukuman minimal 5 tahun penjara dan denda sekitar 50 juta won, mengenakan baju tahanan berwarna orange lengkap dengan kedua lengan yang di borgol, tubuhnya menghilang masuk kedalam mobil polisi.
••🌺••
Hari sudah gelap saat Jimin keluar dari gedung perusahaan, seusai menghadiri sidang akhir Seulgi tadi, dan setelah menyelesaikan segala urusannya di pengadilan, pria itu segera bergegas menuju kantor, beberapa pekerjaan sudah menumpuk menunggu dirinya di sana sini.
Sementara Kim Misso, di suruh untuk beristirahat total di rumah mengalami hamil muda dalam kondisi yang parah, merasa mual terus menerus membuat Jimin tidak tega jika wanita itu harus mengikuti seluruh kegiatannya di kantor.
Jas hitam yang membalut tubuh tegapnya kini tersampir pada sebelah lengan kekar, langkahnya terhenti di samping pintu mobil bersamaan dengan suara dering telfon yang bersemayam di dalam saku.
"Ada apa Jung?" Tanya Jimin pertama kali ketika sambungan telfon di terima, menjepit benda pipih persegi itu di antara pundak dan telinga, sembari membuka pintu mobil untuk masuk dan duduk di kursi kemudi.
"Hyung kau dimana?"
"Aku masih berada di kantor," Jawab Jimin lagi kali ini sembari menyimpan jas dan tas kerja di kursi samping kemudi.
