07

6.8K 653 53
                                    

Jika  kau tak dapat percaya
Pada dirimu sendiri,
Siapa yang akan percaya
Padamu?
Cahaya bersinar di tanganmu
Itu

_anly





22.30 

Jimin menambahkan kecepatan pada mobilnya, membelah jalanan kota yang masih ramai akan hiruk pikuk. Satu lagi hari yang melelahkan, duduk di kursi bersamaan menatap layar monitor selama berjam-jam mengecek beberapa lembar kertas penting yang harus di bumbuhi tanda tangan dirinya, melelahkan sekali.

Terlebih lagi sekretaris yang selalu ada menemani pun membantunya mengerjakan tugas mengirimkan surat pengunduran dirinya tadi pagi,sukses membuat Jimin kelabakan. Pasalnya sekretaris Kwon,yang selama ini membantunya meringankan tugas kini sudah berhenti, Dia sedang dalam kondisi hamil besar pun suaminya melarang keras dirinya. Jimin tidak rela sebenarnya jika wanita Kwon itu berhenti, pasalnya mereka bersama sudah hampir 8 tahun, semenjak Jimin mengambil alih kursi presdir.

Jimin sudah menganggap Kwon Aerin itu sebagai kakaknya sendiri, namun sekarang suaminya melarang keras Aerin untuk bekerja, di tambah dengan kondisinya yang tengah hamil besar, Suaminya Khawatir. Jimin tahu, Jimin pernah merasakan berada di posisi yang sama.

Park Jimin memijit pelipis nya perlahan bersamaan dengan sebelah tangan melonggarkan dasi yang sedari tadi melilit lehernya. Membelokan mobil nya ke Kiri, memasuki area perumahan distrik gangnam. Tepat di persimpangan jalan, di bawah temaram jalan yang remang samar-samar irisnya menatap sekujur tubuh yang hilang kesadaran.

-
-
-
-
-
-
" Terima kasih." Ucap Misso setelah menerima sodoran coklat panas dari tuan rumah.

" tak masalah Kim, minumlah kesehatanmu buruk sekali. Kau yakin tidak masalah? Apa perlu aku memanggil dokter kemari?." Tanya Pria dalam balutan piyama berwarna biru itu bertubi.

Misso tersenyum simpul, " tidak masalah Jim."

" baiklah sekarang ceritakan padaku, kenapa bisa kau pulang selarut ini?."

Misso menghembuskan nafasnya kasar, "  Tadi pagi aku mendapatkan panggilan interview dari perusahaan yang ku kirimi lamaran pekerjaan tempo hari lalu,namun ternyata aku kembali di tolak. Setelah itu aku mencoba beberapa teman lamaku, menanyakan apakah ada pekerjaan untuku , mereka semua bilang tidak."

Jimin terdiam memandangi tubuh Kim Misso dari atas sampai bawah kemudian tersenyum Kecil, " Astaga Kim, bukankah sudah ku bilang Jika kau membutuhkan sesuatu jangan sungkan beri tahu aku. kebetulan sekali, sekretarisku mengundurkan Diri apa kau mau menjadi pengganti nya?."

Kim Misso tersedak coklat yang sedang ia minum, " uhuk--Apa?."

" Ya kau bisa bekerja di kantorku,menjadi sekretaris pribadiku Kim." Jawab Jimin santai.

" Aku? Sekretarismu? benarkah?."

Jimin menganggukan kepalanya sebagai Jawaban, " Iya Kim, kau bisa bekerja mulai besok."

Kim Misso bangkit dari duduknya,membiarkan selimut yang sedari tadi membukus tubuhnya tergeletak tak berdaya di lantai, "Terima Kasih, Terima kasih." Ucap nya berulang ulang sambil membungkukan badan.

Jimin pun beranjak dari duduknya, " Hei, astaga Kim. jangan berlebihan seperti itu, kau sudah banyak membantuku terlebih Jihye sangat suka padamu. sekarang giliranku untuk membalas kebaikanmu." Ucap Jimin,sembari memegangi bahu Kim Misso.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang