Selalu
Aku akan ada untukmu
Disisimu
Jangan khawatirkan apapun
Cintaku_I know
••🍁••
Bentangan cakrawala telah berubah warna, memancarkan mega yang sangat elok untuk dipandang pun membuat hati merasa tentram. Seiring dengan pacu kendaraan roda empat yang tengah membelah padatnya jalan, angin berhembus pelan menggerakan rerumputan serta memberikan sensasi sejuk pada raga secara bersamaan.
Menerbangkan ribuan daun dan mungkin diantars kalian ada yang diam diam menyelipkan rindu lewat angin untuk disampaikan kepada orang tersayang, kendati bisa menyampaikan rindu kepada sang pemilik nama. Angin malah membawa afeksi itu ketempat antah berantah.
Pada dasarnya rindu yang engkau udarakan takan pernah sampai kepada dia yang dirindukan, angin hanya meniadakan rindu itu supaya hatimu merasa lega; tidak lebih.
Mobil Hyundai palisade berwarna hitam itu berhenti tepat di depan rumah sederhana dengan pagar setinggi tiga meter, berisikan dua kolam berenang, satu garasi yang berkapasitas lima sampai sepuluh mobil, lapang indoor, lapang voli, basket dan bulu tangkis, lima kamar dilantai bawah dengan fasilitas lengkap, empat kamar dilantai atas, terakhir tempat gym sederhana yang terletak disampin kolam renang dilantai bawah, semua hal sederhana itu milik tuan dan nyonya rumah yang kini telah berada di depan gerbang, dua orang yang berada dalam mobil kini telah keluar berhadapan dengan tuan rumah.
"Padahal Jihye biarkan saja menginap disini, Oppa."
"Jimin akan pergi ke jepang Nara-ya, jika Jihye menginap disini aku sendirian dirumah."Misso menyahut sembari menatap kearah Nara dengan seulas senyuman.
"Nah, kalau begitu sekalian saja dengan Unnie menginap disini agar rumahku tidak sepi,"ucap Nara dengan nada penuh harap terselip disana, memandang kakak iparnya dengan tatapan memelas.
"Aku ingin sekali menginap disini Nara-ya, tapi jadwalku belum menemukan titik tenang sampai satu minggu kedepan."
"Hyung memangnya ada apa dengan kantor yang berada dijepang?" Jungkook membuka suara setelah sedari tadi bungkam.
Pria berbalut kemeja polos berwarna biru langit itu menggeleng sesaat,"ada sedikit masalah Jung, jadi harus aku periksa."
Mendengar jawaban yang keluar dari labium tebak milik Jimin, Jungkook hanya ber-oh ria sembari menggelengkan kepala.
"Ya sudah Hye, ayo kemari kita pulang. Masih ada yang harus Mommy kerjakan."Ajak Misso
Bocah kecil dengan baju berwarna hitam itu memeluk paman dan bibinya secara bergantian,"Bibi terima kasih ya," ujarnya sebelum mengecup pipi Nara satu kali.
Nara mengangguk lantas tersenyum,"eii tidak apa apa, Jihye kan putri bibi dan paman juga. Lain kali main lebih lama lagi disini ya?"
Jihye mengangguk, lantas mengecup pipi Jeon satu kali. "Paman terima kasih ya! permen dan es krimnya enak sekali! Jika Hye nanti menginap belikan lagi ya?" pintanya.
Jeon mengusak rambut bocah kecil itu pelan,"apapun untuk keponakan paman, nanti akan paman sediakan banyak banyak."
Tawa gembira bocah itu lagi lagi terdengar, lebih nyaring dan lebih gembira memeluk kembali satu kali bibi dan pamannya sebelum berjalan dan berhenti tepat di tengah tengah antara Jimin dan Misso.
"Kalau begitu Kook-ah dan Nara-ya terima kasih telah menjemput Jihye, kami pulang dulu. Aku masih harus mengemasi barang barang yang akan Jimin bawa,"pamit Misso dengan senyuman diakhir kalimat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy
FanfictionPark Jimin pernah mengalami kegagalan dalam berumah tangga, maka pada saat orang tuanya kembali akan mengenalkan seorang gadis. Dia memilih pergi dari hunian lamanya demi menghindari perjodohan tersebut, siapa sangka jika gadis yang akan dijodohkan...