39

2.9K 326 274
                                    

Hawloo
Mamah muda is back👋













••🌺••

••🌺••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dering notifikasi menggema ke penjuru ruangan, mengusik seseorang yang tengah berada diatas lautan kapuk tenggelam dalam mimpi.

Padahal matahari sudah tergantung tinggi menerangi bumi di atas sana, katupan mata itu terbuka secara perlahan menampilkan iris cantik yang sedari tadi tertutup, bersamaan dengan lengan yang meraba kesana kemari mencari letak keberadaan benda pipih persegi.

Eomma-nim :
Sayang hari ini Eomma yang akan menjemput Jihye, ya?  Kau beristirahatlah saja, kudengar dari beberapa karyawan seminggu terakhir kau lembur. Jadi, biarkan ibumu ini meringankan sedikit beban.  Oh iya, ibu juga mengirimkan beberapa bahan masakan seharusnya sudah diantarkan oleh kurir dan mungkin sebentar lagi akan sampai, jaga dirimu dan kesehatanmu, dan jangan lembur lagi ya!"

Kedua sudut bibir itu tertarik membentuk kurva yang sangat cantik, senang pun merasa haru atas perhatian dari sang ibu mertua. Dulu saat Kim Misso masih duduk dibangku SMA ia sempat tidak ingin menikah, karena takut memiliki mertua cerewet, galak, suka memerintah, julid, pilih kasih dan lain lain, seperti mertua mertua yang berada dalam sinetron yang selalu ia tonton.

Tetapi begitu ia menikah dan mendapatkan mertua seperti ini, pemikiran negatif itu hilang melebur ntah kemana. Ibu Jimin termasuk kedalam mertua idaman, dan Misso sangat bersyukur akan hal itu.

Jemari lentik itu berselancar lincah diatas keyboard, mengetikan balasan pesan untuk ibu mertua tak lupa mengucapkan ribuan kata 'terima kasih' setelah memastikan pesan balasan itu sudah benar benar terkirim, jemarinya bergerak mengecek barangkali ada balasan pesan  dari suaminya, tetapi nihil.

Pesan dari Jimin masih sama seperti tiga hari yang lalu tak kunjung mendapat balasan, Satu minggu pertama hubungan komunikasi antara Jimin dan Misso berjalan lancar jaya tanpa hambatan, keduanya saling mengirimkan kabar sekurang kurangnya satu hari sekali, tetapi begitu memasuki minggu kedua komunikasi antara Jimin dan Misso menjadi renggang, Jimin bilang semakin sibuk, semakin banyak rapat, dan ya, garis besarnya tidak memiliki banyak waktu.

Embusan nafas kasar tercipta, jangan tanyakan seberapa kuat Misso menekankan jika Jimin disana benar benar sibuk mengurusi kantor didalam fikirannya, karena jujur rasa curiga itu menghinggapi wanita blasteran Korea-Amerika itu.

Biar bagaimanapun Jimin disana sedang berjuang untuk segera kembali kesini, Misso seharusnya tidak boleh berfikiran negatif, karena Jimin telah meyakinkannya berkali kali, maka wanita itu memilih menjauhkan telfon genggam dan bangun dari tidur guna menepis segala pemikiran negatif didalam otaknya, berniat untuk membersihkan seluruh rumah yang terlantar selama seminggu ini, omong omong setelah mengantar Jihye kesekolah pagi tadi, Misso kembali tertidur dan belum sempat membereskan rumah.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang