33

5K 434 158
                                    

A/n : Warning mature content!

🔞

🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




-
-
-
-
-

             Malam kian larut, bunyi bunyi kendaraan mulai lenggang mendekati sunyi. Angin berhembus lembut membuat gesekan pelan antara daun dengan dedaunan yang lain, di atas sana bulan dan bintang tengah beradu cahaya paling terang untuk menghiasi langit.

Jimin sedang berkutat dengan persegi pintarnya sembari merebahkan diri di atas ranjang, mengecek ratusan pesan dan email yang masuk, sebagian besar mengucapkan selamat atas pernikahan Jimin, permintaan maaf karena tidak bisa menghadiri acara sakral tersebut, dan sebagiannya lagi tentang pekerjaan.

Membunuh bosan sebenarnya, menunggu Kim Misso yang tengah membersihkan diri dalam kamar mandi sekitar dari beberapa puluh menit yang lalu, ketika Jimin mengubah posisi dari telungkup menjadi terlentang, berniat untuk menutup mata barang sebentar, ketika itu pula suara pintu terbuka mengalihkan atensi, membuat pejaman mata Jimin kembali terbuka.

"Sudah selesai?" Tanya Jimin mengudara sembari mengubah posisi menjadi duduk pada tepian ranjang.

"Hmmm, kau segeralah mandi."

Perintah wanita dalam balutan baju tidur berlengan pendek itu lembut, sembari tetap melangkahkan kakinya menuju ke arah meja rias. Ketika Misso telah mendaratkan bokongnya pada bantalan sofa, Jimin segera bangkit dari duduknya kemudian mendekat ke arah Misso yang sedang mengoleskan krim--entah apa-- pada permukaan kulit wajahnya.

Jimin berdiri tepat di belakang sang istri, kedua lengan kekarnya bahkan telah bersarang nyaman pada kedua pundak Misso, memperhatikan pantulan keduanya dari kaca.

"Kim?" Panggil Jimin dengan suara lembut, wanita yang sedang mengoleskan krim pada wajahnya itu menoleh, menyimpan seperangkat alat skincare di atas meja mengalihkan seluruhnya atensi pada Jimin.

"Ada apa Jimin? heungg~~" balas Misso di akhiri aegyo, dengan kedua lengan yang mencubit kedua pipi Jimin gemas.

"Aku mencintaimu,"

Kim Misso diam tidak bereaksi selama beberapa saat, matanya menatap Jimin lurus sebelum akhirnya tawa cantiknya keluar. Lengan yang semula berada pada pipi Jimin beralih pada lengan kekar lelaki itu, mengusap lembut penuh kasih.

"Aku juga tahu, kau sudah sering mengatakannya. Sekarang cepatlah mandi, kau juga harus istirahat, ini sudah sangat larut."

Jimin tersenyum kecil, sebelum kemudian mengusap rambut Misso lembut, lantas mensejajarkan tubug keduanya, terakhir mengecup kening Misso satu kali. Sebelum mengambil handuk dan berlalu ke arah kamar mandi.

-
-
-
-
-

    Lengan kekar itu terulur untuk mematikan shower, sedetik itu pula guyuran air yang tengah terjun bebas terhenti. Jimin segera memakai bathrobe kemudian mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambut, lantas pria itu segera pergi melangkahkan kaki keluar dari kamar mandi.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang