Waktu pertama kali
-Anonymous
••💫••
Peluh basahi paras paripurna Jimin, dasi dan jas yang sedari pagi melekat pada tubuh gagahnya tergeletak mengenaskan diatas kursi samping kemudi, birai tebalnya sedari tadi tidak berhenti berkomat kamit, entah itu mengumpat kala ada satu sampai dua halangan, ataupun juga berdoa.
Sungguh, rasanya Jimin lupa kapan terakhir kali merasa sekalut ini sebelumnya tetapi, kali ini berbeda. Putri kecilnya Park Jihye, menghilang dan belum ditemukan. Bentangan cakrawala bahkan sudah berubah warna dari biru terang menjadi jingga, seharian ini Jimin mencari kerumah teman teman dan wali kelasnya, barangkali putri kecilnya ada disalah satu rumah temannya, namun nihil, Jihye tidak ada dimanapun.
Akhirnya pun ia memilih untuk menyerah, karena raganya sudah terasa lelah bukan main. Memilih untuk memutar balikkan kendaraannya untuk pulang menuju rumah.
Begitu mobil Jimin berhenti digarasi rumah, dan ia keluar dari dalam mobil, seseorang memanggil Jimin dari sebrang jalan.
"Jimin-Ssi!"
Jimin lantas menoleh kearah asal suara, didapatinya sang tetangga sedang berusaha membuka pintu pagar. Jimin berjalan mendekat kearah eksistensi yang memanggil namanya dengan jas yang tersampir pada sebelah lengan kekarnya.
"Jimin-Ssi, bisa tolong pasangkan lampu rumahku? lampu dapur dan kamar mandiku mati." Ujar Misso begitu berhasil membuka pagar.
Jimin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sebenarnya ia sedang buru buru untuk membuat laporan tentang putrinya, tetapi melihat tatapan memohon sang tetangga membuat Jimin iba juga.
Jimin tersenyum lantas mengngguk,"Ya, tentu."
Kim Misso lantas menggeser tubuhnya mempersilahkan Jimin masuk kedalam huniannya terlebih dahulu, disusul dirinya setelah menutup kembali pagar rumah.
Keduanya kini berada didapur dengan Jimin yang sedang menggulung lengan kemeja yang dikenakannya dan Kim Misso yang sudah bersedia memegangi kursi.
Jimin perlahanan naik keatas kursi, memutar bohlam yang sudah mati hingga terlepas kemudian memasangkan kembali bohlam yang baru setelah itu kembali turun.
Kemudian keduanya beralih menuju kamar mandi yang berada dilantai bawah, melakukan hal serupa seperti tadi kemudian selesai.
"Terima kasih Jimin-Ssi, ah, kau mau minum teh? wajahmu terlihat sangat lesu sekali." Ujar Misso setelah menyimpan dua bohlam yang mati kedalam kardus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mommy
FanfictionPark Jimin pernah mengalami kegagalan dalam berumah tangga, maka pada saat orang tuanya kembali akan mengenalkan seorang gadis. Dia memilih pergi dari hunian lamanya demi menghindari perjodohan tersebut, siapa sangka jika gadis yang akan dijodohkan...