20

6.3K 520 193
                                    

Mengobati kerinduan kalian kepada papanya Jihye aku update lagi nih! Kali ini jadi voter keberapa??

Mengobati kerinduan kalian kepada papanya Jihye aku update lagi nih! Kali ini jadi voter keberapa??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Syar'i banget om kek anak perawan

.....

       Pembicaraan yang bermula dari kantor sore tadi nyatanya berlangsung sangat lama dan menguras banyak waktu,ketika jarum jam menunjukan pukul Dua puluh satu tiga puluh menit, sepasang ayah dan anak itu masih senantiasa terduduk di atas kursi ruang keluarga.

"Jadi bagaimana sudah di putuskan? kau akan menerimanya 'kan?, " tanya tuan Park, kembali pada topik awal.

Pria yang jauh lebih muda menghela nafasnya kasar,"seperti yang Abeoji ucapkan petang tadi tentang masalah negosiasi," ucapnya menggantung.

"... Bagaimana jika aku telah memiliki calonku sendiri apa Abeoji akan tetap menjodohkanku dengan gadis pilihanmu?, " balasnya balik melemparkan pertanyaan.

Park Jjang-bi terdiam tidak ada ekspresi wajah yang di tunjukan tetap tenang, setenang air mengalir memilih mengusap dagunya dengan sebelah lengan pandangannya menerawang jauh, "tergantung, Appa tidak bisa menilai seseorang sebelum bertatap muka langsung dengan orang tersebut,"

Menjauhkan lengannya dari dagu lantas sedikit berdecak sebal, "lagi pula kau ini terus saja menolak, memangnya tidak ingin melihat bagaimana rupa gadis itu terlebih dahulu?."

" Setidaknya lihat fotonya terlebih dahulu, ajak makan malam bersama setelah itu tinggal menilai apakah dia cocok denganmu atau tidak. Lagi pula dia masih muda, kurasa sangat cocok jika di sandingkan denganmu, " ucapnya panjang lebar tanpa henti.

Jimin terdiam, rumit sekali memang jika sudah menyangkut perihal orang tua. Rasanya Jimin sudah mulai lelah menarik nafas dalam dalam sedari tadi, melakukan hal demikian tidak merubah sedikitpun masalah yang sedang di hadapinya bukan, "Abeoji, untuk yang terakhir kalinya aku ingin melihat foto wanita itu, " walaupun berat akhirnya kata kata itu keluar dari birai belah dua milik Jimin.

"... Tapi, jika dia tidak sesuai dengan diriku. Aku minta tolong, ini adalah yang terakhir Abeoji dan Eomma tidak perlu repot repot mencarikan calon istri untukku, aku akan mencari pilihanku sendiri, "sambungnya lagi, dengan nada yang lebih lemah seolah, rasanya memang sudah benar benar lelah jika hidupnya seperti ini terlalu di campuri oleh kedua orang tua, pokoknya sudah berjanji pada diri sendiri bahwa perjodohan ini harus segera di akhiri dan berakhir untuk selamanya.

Ada binar penuh harap pada dua bola mata yang sudah termakan usia itu sembari memberikan senyuman hangat ia berkata, "Baiklah, mungkin selama ini Appa terlalu memaksakan kehendak Appa tanpa memikirkanmu, ini yang terakhir kalinya, setidaknya setelah kau melihat foto gadis itu Appa akan sangat senang. "

Lengannya bergerak mencari dan meraba ke arah saku baju yang ia kenakan, beralih pada saku celana kemudian menepuk keningnya pelan saat sekelebat memori menghampiri otaknya, "Ya ampun, kalau tidak salah fotonya ada pada galeri ponsel Appa. Tunggu sebentar, jangan coba coba untuk kabur aku akan segera kembali."Ucapnya, terdengar sedikit nada ancaman pada beberapa kata terakhir dalam kalimatnya.

Young MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang