Hi...seneng gak Vi update lagi hihi:D
Guys..sebelum membaca ini Vi saranin mending kalian mutar lagu milik nya...
Anneth idol junior yang judul nya Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti ,
Biar ngena aja feel nya hehe.
Okay happy reading-!.
.
.Jimin berlari sangat kencang saat kaki nya sudah menginjakan lantai rumah sakit.
Tadi belum ada lima menit ia dan rose sampai di rumah tiba-tiba ponsel nya berbunyi dan yang menelfon dari pihak rumah sakit, mereka bilang seulgi mengalami penurunan sangat drastis dari biasanya mau tak mau jimin harus meninggalkan rose dan kembali lagi kerumah sakit.
Bukan rose tidak ingin ikut tapi jimin melarang ia untuk ikut karena hari sudah malam dan udara malam tidak baik untuk kesehatan ibu hamil.
Jimin benar kan.
Ceklek
Jimin membuka pintu kamar inap seulgi dengan cepat, jimin sedikit ngos-ngosan.
Ternyata disana ia sudah dihadapkan oleh dua dokter dan tiga perawat. Mereka berlima berkumpul mengelilingi ranjang seulgi dan itu membuat jimin tidak bisa melihat keberadaan seulgi.
"Dokter apa itu suami saya? Apa dia sudah datang" Tanya seulgi dengan suara yang terdengar lemah.
"Iya bu"
Salah satu dokter itu menjawab dan bergeser kebelakang menyuruh jimin ke depan.
"Sayang hai" sapa seulgi dengan suara nya yang lemah
Jimin hanya mengangguk menjawab nya.
Entah kenapa rasanya sekarang juga jimin ingin menangis saat melihat wajah pucat istri nya.
Masalah nya wajah pucat nya seulgi berbeda tidak seperti biasa nya.
"Maaf terlambat" ucap jimin mencoba menahan tangisan nya
Seulgi tersenyum, tangan nya mendarat di pipi jimin untuk mengusap air mata jimin yang mulai perlahan turun.
"Gapapa, kenapa kamu terlihat ngos-ngos an?" Tanya seulgi
Jimin hanya menggeleng ia tak mampu untuk berbicara kali ini.
Seulgi mengerti kenapa jimin tidak datang kesini bersama rose, karena udara malam tidak baik untuk ibu hamil.
"Jimin apa kamu sudah mulai mencoba untuk membahagiakan rose?"
"Ya"
Jimin menjawab nya dengan suara sangat lirih
Senyum sendu seulgi tercetak jelas saat mendengar ucapan jimin, sakit memang tapi ia harus ikhlas.
"Syukurlah kalau begini aku bisa pergi dengan tenang sayang"
Jimin menggelengkan kepala nya lalu mencium kedua tangan seulgi.
"Gak-gak gaboleh kamu harus melihat anak kita dulu sampai tumbuh dengan besar" ujar jimin dengan cepat
"I can't"
"Kamu bisa sayang kamu bisa ada dokter yang akan membantu kita...jangan sayang jangan"
"Jimin aku nanti juga bisa melihat anak kita di alam sana"
"Engga aku gamau, udah jangan bicara seperti itu lagi sayang" ucap jimin sambil terus menciumi punggung tangan seulgi.
Entah apa yang dirasakan jimin saat ini, inti nya dia tidak mau kehilangan seulgi.
"Jimin terima kasih ya sudah memberikan ku moment-moment yang sangat begitu indah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife [JiRosè]
FanfictionSebelum membaca follow dulu ya~ . Cerita ini menceritakan seorang wanita bernama Park Rose yang setuju mau menerima dan menjadi istri kedua dari suami sahabatnya sendiri. What?. Entah apa yang membuat nya setuju melakukan hal itu? Dan Akan kah kehid...