Chapter 7.

1.5K 116 5
                                    

Masih dengan sikap dingin nya.

🌷🌷🌷



Rose berjalan keluar dari rumah nya dengan air mata yang keluar sangat deras. Sungguh untuk pertama kalinya dia tidak suka dengan pagi ini.

Rose mengingat ingat bentakan jimin dan dia juga ingat tuduhan jimin.

Kenapa jimin tiba tiba menuduhnya seperti itu.

Dia fikir jimin sudah berubah ternyata tidak jimin masih tidak berubah. Masih dengan sikap dingin nya.

Lalu rose menghapus air mata nya saat ada seseorang yang memanggil nya.

"Rose!"

Rose menoleh kebelakang melihat siapa yang memanggil nya.

Rose tersenyum saat tau siapa yang memanggil nya.

"Hai"

Sapa balik rose kepada seseorang itu.

"Lu kenapa rose? Eh Lu nangis huh? Iya lu baru saja nangis? Hei ada apa? "

Rose tertawa mendengar ucapan dan banyak pertanyaan dari teman kerja nya itu.

"Aku tidak menangis jihyo"

Jawab rose kepada jihyo teman kerja rose.

Jihyo adalah teman pertama rose saat dia baru saja berkerja.

Sebentar apa rose sudah memberi informasi pada kalian bahwa rose berkerja apa. Pasti belum.

Jadi rose itu berkerja di salah satu kafe atau bisa di sebut ya tongkrongan anak anak remaja biasa nya gitu. Rose berkerja sebagai kasir. Dan jihyo bagian memasak nya. Jujur saja sebenarnya rose sedikit tidak pandai memasak.

"Bohong! lihat nih pipi lu basah ros! Ada apa ? Jangan bikin gue khawatir ih"

"Baiklah baiklah iya aku menangis. Puas hem. Karena aku kemarin malam melihat drama korea. Aku baper karena di situ pemeran utama nya di bentak oleh suami nya. Jadi aku menangis dan tadi aku mengingat ingat. terus aku menangis lagi deh"

Jelas rose dengan bohong. Tidak mungkin kan dia memberitaukan kenapa dia menangis bisa bisa urusan nya tambah panjang. Maaf kan aku tuhan karena aku berbohong. Batin rose.

Bohong rose bohong itu yang ada di pikiran jihyo. tetapi buru buru jihyo buang pikiran itu.

"Baiklah gue percaya. Eh rose bentar lu kok gak pakek seragam kerja? Kenapa?"

Rose tersenyum menjawab itu

"Nanti kamu bakalan tau kok"

"Ha? Hm yasudah"

"Bagaimana hubungan mu dengan Daniel hum?"

Tanya rose sambil menggoda jihyo. Seketika pipi jihyo menjadi merah. malu.

Dia menggoda karena jihyo baru dekat dengan lelaki yang baru saja berkerja di kafe kerja nya itu. Dan ini pertama kali nya jihyo di dekati oleh lelaki.

Bukan apa apa. Jihyo itu anak nya suka marah marah tidak jelas jadi lelaki yang mau mendekati jihyo itu berpikir dua kali karena karena takut diamuk jihyo. Tapi daniel dengan berani nya mengajak jihyo kencan . Sungguh lelaki yang harus di kasih piagam.

Jihyo yang mendengar ucapan rose hanya tersenyum malu.

"Apa sih lu ros ih."

"Gimana, sosweet ga si daniel"

"Ah apa sih ros, udah ah ayok jalan"

Pipi jihyo masih memerah padam. Bluss.

"Ciee habis dating nih ciee.pj dong!"

Goda rose malah membuat pipi jihyo menjadi merah.

"Engga ih rose. Pj apaan sih. Orang gak jadian kok"

"Halah habis ini pasti jadian"

"Sotoy ih"

"Uwuu cie cie cie mbak jihyo bakal ganti marga nih"

Goda rose lalu berlari meninggalkan jihyo.

"Rose awas lo ya!"

Teriak jihyo sambil mengejar rose.

🌷🌷🌷

"Rose lo jahat, kenapa lo keluar dari perkerjaan sini sih"

Teriak jihyo yang sedari tadi menangis karena Rose sudah mengundur kan diri dari pekerjaan nya.

"Kan aku udah bilang aku lagi mau sendiri jihyo"

"Tapi kenapa harus keluar sih kenapa ga cuti aja nanti aku bilang ke bu solar deh biar di beri izin  cuti"

Ucap sedih jihyo. Ya kan rose jadi ikutan sedih nih.

"Iya betul tuh kata jihyo kenapa sih keluar rose kenapa ga cuti aja"

Timpal June abang abang nya semua orang yang kerja disini. Karena dia yang paling tua. Dan dia juga yang paling di takuti.

"Gak bisa bang jun"

Jawab rose pelan. Sungguh sebenarnya dia juga tidak mau keluar tetapi apa daya nya suami nya menyuruh keluar.

"Please gak usah keluar ros, sepi nih kafe kalau ga ada yang ceria kayak lo"

Ucap yuju yang juga teman kerja rose. Rose tersenyum mendengar itu.

"Rose jangan keluar ya, please"

Jihyo memohon pada rose. Yang dihadiai gelengan oleh rose.

"Ros udah lah ga usah out dari sini, cuti aja"

Ujar daniel yang duduk di sebelah jihyo.

"Ga bisa niel."

"Udah sih kalau rose keluar ya keluar aja gak usah di tahan apa lagi disuruh gabung lagi. Lagipula enak ga ada dia jadi gue deh lebih cantik disini"

Ucap Miyeon dia adalah salah satu orang yang tidak menyukai keberadaan rose ralat hanya dia.

Padahal rose juga tidak pernah menganggu dia malah dia yang sering ganggu rose. Tetapi kenapa dia tidak suka dengan rose.

"He jaga tuh mulut loe! gak tau ya rasanya tuh mulut di sumpelin sepuluh pisau huh!"

Bentak yuju kepada miyeon.

"Hei keju loe diem aja napa sih."

Ucap sinis miyeon.

"Apa tadi lo bilang keju gue yuju. Gue perjelas Y U J U bego. Lo tuh Mieramen"

Balas yuju tak mau kalah.

Miyeon marah dan sudah mau menyerang yuju tetapi di berhentikan oleh june.

"Bisa diem gak sih kalian berdua huh! Miyeon lo di sana aja. Diem!"

Bentak june yang membuat kicep dua orang perempuan itu.

"Maaf semua .aku harus pergi dari sini. Kita kan masih bisa bertemu kapan saja. Aku sayang kalian."

-TBC-


Yeahh up again uhuyyy~

Jangan lupa VOMENT biar Vi semangat lanjutin lagi!

Makasihh♡

Second Wife [JiRosè]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang