"Dengan cepat jimin yang ada disebelahnya pun memberikan segelas air putih padanya dan rose langsung meminum nya"
🌷🌷🌷
"Jadi rose kita mau masak apa?" Tanya jennie kepada rose. Sekarang mereka sudah di posisi dapur rumah jimin.
"Emm entahlah aku bingung, tadi aku sempetin untuk berbelanja sayur sayuran tapi masalahnya maaf ya jen aku tidak bisa memasak"
Ucap rose yang membuat jennie tertawa."Lah kok gitu rose? Ya sudah biar aku saja yang memasak, bentar aku mau lihat apa yang kamu beli" ujar jennie kepada rose. Dan rose memberinya sayur sayuran yang dia beli tadi.
Jennie masih memikirkan sesuatu.
"Bagaimana jen?"
Tiba tiba jennie tersenyum lalu mengambil sayuran itu.
"Kita buat tumis sayur aja gimana?" Tanya jennie yang diangguki cepat oleh rose.
"Baiklah kalau seperti itu aku mau siapin bahan bahan nya dulu oh iya ros kamu sudah memasak nasi putih?" Rose menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan jennie.
"Yasudah sekarang kamu masak nasi putih, bisa kan?"
"Iya bisa, yasudah ayok kita masak seperti nya suami ku sudah lapar dan aku pun"
Ujar jennie dengan tertawa begitupula dengan rose.
Setelah tiga puluh menit jennie dan rose sudah bergelud di dapur akhirnya masak mereka pun sudah selesai.
Jennie dan rose menyiapkan makanan nya di meja makan.
"Suami mu mana jen bukan kah tadi dia disini?" Tanya rose sambil menata piring di meja makan.
"Iya kemana dia? seperti nya dia di gazebo aku kesana sebentar ya ros" rose menjawab dengan menganggukan kepala .
Terdengar suara deru mobil yang memasuki rumah jimin.
Rose terlihat mengkerutkan alisnya.
"Siapa yang datang ya? Tidak mungkin jimin kan?" Lirih rose saat rose akan berjalan membuka pintu rumah ternyata sudah dibuka duluan oleh jimin.
"Kamu ngapain disini?" Tanya rose tanpa sadar.
Jimin terlihat menaikan satu alisnya.
"Ya pulang lah! Orang ini rumah saya!" Ucap jimin dengan dingin nya. Rose merutuki mulut nya yang bodoh sekali sudah tau ini rumah jimin ya terserah jimin mau kesini.
"Sebentar kamu menerima tamu?!" Rose menganggukan kepala nya.
"Siapa? Kamu kan sudah saya bilang jangan sampai ad-" ucapan jimin terhenti saat tau siapa tamu nya.
"Lo?" Jimin melihat suga dan jennie menuju ke arah mereka.
"Kenapa? Gue gak boleh gitu main kesini iya?!" Tanya suga kepada jimin sambil merangkul bahu jennie.
"Gaboleh kah?" Jennie juga ikut ikutan bertanya.
Jimin mendengus dengan kesal dia tidak menjawab pertanyaan dari pasangan suami istri yang gila itu.
"Kalian ngapain sih kesini?"
"Makan malam plus main" ucap jennie seperti anak kecil suga yang melihat itu langsung mengacak acak gemas rambut jennie.
"Betul itu!"
"Tapi gue gak ngasih izin buat kalian kesini" ucap jimin yang masih tidak terima.
"Gue gak perlu izin dari siapa pun" ucapan suga membuat jimin merasa seperti DejaVu.
"Masalah nya ini rumah gue sat!"
"Ini bukan nya juga rumah nya rose ? kan rose juga istri kamu jim, jadi kalau rose udah izinin kita ke sini ya kita juga gak perlu izin ke kamu." Ujar jennie dengan polosnya yang membuat jimin ingin mencekik leher jennie tapi tidak mungkin juga bisa bisa diri nya yang di cekik balik oleh suga.
"Istri aku ini pinter banget cihh" ucap gemas suga pada jennie lalu mencium puncak kepala jennie.
"Iya dung min jennie gitcyu" balas jennie lalu jennie melihat ke rose sedari tadi rose hanya diam melihat ketiga orang itu berdebat.
"Rose ayok kita makan" ajak jennie yang diangguki sopan oleh rose.
"Sayang ayok, hei park jimin mau sekalian ikut makan?" Tanya jennie kepada suga dan jimin.
Jimin tidak menjawab tapi dia langsung pergi duduk ke arah meja makan dan di ikuti suga.
Lalu jennie menggandeng rose menuju arah meja makan.
Jennie mengambilkan makanan untuk suga.
"Terimakasih istri ku" ucap suga pada jennie.
"Sama sama suamiku "
Rose dan jimin yang melihat itu entah kenapa tiba tiba merasa tidak nyaman bukan karena apa tapi ah entahlah mereka berdua tidak tau.
"Loh Rose kamu tidak mengambilkan jimin makan? Kok kalian mengambil makan sendiri sendiri?" Tanya jennie membuat rose tersedak karena saat itu dia mulai makan.
Dengan cepat jimin yang ada disebelahnya pun memberikan segelas air putih padanya dan rose langsung meminum nya.
Jennie dan suga sama sama menahan untuk tidak tersenyum.
"Hati hati jika makan" lirih jimin dengan dingin.
"Iya jim, terima kasih untuk minum nya" balas rose yang tak kalah dingin.
"Ughh sayang lihat mereka berdua sangat romantis" ucap suga kepada jennie yang diangguki cepat oleh jennie. Suga memang sengaja menggoda jimin dan rose.
Sungguh rasanya saat ini jimin dan rose ingin mencekik leher sepasang suami istri menyebalkan ini.
"Iya sayang kapan yah kita bisa seromantis mereka iya gak?" ujar jennie dengan gemas.
Rose yang mendengar itu hanya mendengus sebal. Apa jennie itu bodoh malah dia dan suga terlihat begitu romantis.
"Iya sayang yaudah cepet makan sana" kata suga pada jennie.
Jimin dan rose mulai melanjutkan makan nya. Begitupun dengan suga dan jennie.
Setelah sepuluh menit mereka sudah menghabiskan makananan mereka masing masing.
"Sayang tolong ambilin tissue dong" suruh suga pada jennie
"Iya sayang" ujar jennie lalu mengambilkan tissue dan memberikan nya ke suga.
Jimin memutar kedua bola matanya sungguh pasangan suami istri yang alay, lebay dan seperti anak yang masih baru pacaran.
"Cihh manja banget lo ga" ucap jimin dengan sinis sambil minum air.
"Yehh biarin orang gue manja nya ke bini gue sendiri kok, ya gak sayang" balas suga kepada jimin.
"Iya sayang betul banget, oh iya jim memang kamu belum pernah manja manja an sama rose kah?"
Tanya jennie dengan sangat polos yang membuat jimin menyemburkan air di dalam mulutnya. sedangkan rose yang sedari tadi diam tiba tiba terbatuk saat jennie bertanya seperti itu.
"Pergi dari rumah gue! sekarang!"
-TBC-
Yipii Update egen dong!
Jangan lupa Voment♡ makasih #mylupreaders♡.
💜
#dirumahaja baca semua cerita Vi kuy kuy:v
#staysave.
#puasaharike3
#semangat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife [JiRosè]
FanfictionSebelum membaca follow dulu ya~ . Cerita ini menceritakan seorang wanita bernama Park Rose yang setuju mau menerima dan menjadi istri kedua dari suami sahabatnya sendiri. What?. Entah apa yang membuat nya setuju melakukan hal itu? Dan Akan kah kehid...