Chapter 43

1.6K 135 26
                                    

Hayoo jangan lupa ngasih Voment yaps-!

Muacehh♡

Happy Reading~

.
.
.

"Jimin nanti kalau pulang dari kantor bawakan salad buah ya, boleh kan?" Tanya Rose sembari memasangkan dasi di leher Jimin

Jimin tersenyum gemas lalu mencium cepat dahi Rose

"Boleh sayang, ah-pasti baby ya yang mau?" Tanya Jimin sambil mentoel hidung rose

"Iya" Rose tersenyum malu

"Mau dibawakan berapa?"

"Satu aja cukup kok"

"Aku bawain tiga aja deh"

"Banyak banget"

"Masa tiga banyak sih, engga deh"

"Yaudah terserah kamu, ayok aku anter sampai depan"

Jimin tersenyum lalu menggandeng tangan rose, saat jimin sudah membuka pintu nya tiba-tiba ia mendapat kan serangan tonjokan di pipi kanan nya hingga membuat Jimin tersungkur

Dan itu membuat Rose sangat terkejut, rose langsung membantu jimin untuk berdiri

"Jimin kamu gapapa?"

Jimin menggeleng, lalu menyuruh rose menjauh, menatap lelaki yang tadi menonjok nya.

"Maksud lo apa sialan? Tiba-tiba tonjok gue?!" Tanya Jimin menatap lelaki yang barusan menonjoknya

Satu pukulan lagi akan mendarat di pipi jimin tapi untung nya jimin berhasil menghindar, jimin berjalan cepat ke arah sang lawan tanpa rasa takut meskipun ia mengerti bahwa tubuh tinggi nya dan sang lawan berbeda tapi jimin tidak peduli.

"Anjing! Maksud lo apa?!" Tanya jimin lagi sambil menyengkeram kera baju lawan nya.

"Lo yang sialan bangsat! Maksud lo apa gak ngasih tau ke gue kalau seulgi udah gak ada!" Bentak Hoony, Jimin mendengus kesal lalu melepaskan cengraman nya dan berjalan mundur

"Ngapain lo salahin gue? Harus nya kalau lo merasa sebagai sahabat nya ya lo harus nya tau sendiri!"

"Bangsat! Gue ada keperluan mangkanya gue gatau!"

"Jimin udah!" Potong Rose saat tau Jimin akan membalas ucapan Hoony

"Tapi ros dia it-"

Rose menggeleng dan akhirnya jimin berhenti untuk bicara, rose berjalan pelan menghampiri hoony yang wajah nya sudah terlihat sangat frustasi

"Maaf jika kami berdua tidak memberi tau kamu, karena kemarin kita bener-bener down ditinggal seulgi jadi aku mohon kamu mengerti keadaan kami ya" jelas rose secara halus

Hoony mencoba mengatur nafasnya, ia mencoba untuk tidak emosi

"Okay..baiklah mungkin aku juga salah jadi dimana makam sahabatku?" Tanya hoony kepada rose

"Aku akan mengantarmu" jawab rose membuat jimin menatap nya tajam

"Sayang engga!"

"Jimin aku cuman mengantarkan nya"

"Rose! Bisa aja nanti dia macam-macam ke kamu atau dia bisa ngelakuin hal tadi ke kamu"

"Gue bukan pengecut ya yang berani nya sama perempuan" ujar hoony merasa tak terima

"Lo diem aja!" Sinis jimin sambil jari telunjuk nya menunjuk hoony

"Okay-okay kalau kamu takut aku diapa-apain yaudah kita berangkat bertiga! Kalau kamu masih gamau aku tetep maksa!"

"Hngg astaga rose-yaudah ayok"

"Bener gapapa? Eh tapi kan kamu mau kerja"

"Aku harap kamu gak lupa kalau aku Boss nya"

Hoony yang mendengar itu mendecakan lidah nya

"Sombong sekali"

~

Akhirnya mereka bertiga sampai di area pemakaman seulgi, Hoony seketika itu menangis melihat tempat terakhir sahabat nya.

"Seulgi...maaf aku minta maaf karena tidak bersama mu di saat terakhir..aku..aku memang lelaki bodoh, bodoh sangat bodoh" ujar hoony sambil memukul kepalanya sendiri

Rose yang melihat itu tidak tahan untuk tidak mengeluarkan air mata nya, dan Jimin hanya memegang tangan rose.

"Tap-tapi kamu senang kan seulgi, sekarang kamu gak ngerasain sakit lagi kamu bahagia kan sayang? Pasti disana kamu lihat aku yang ada disini kan?.. Seulgi aku sangat mencintai mu"

Hoony mencoba mengusap air mata nya lalu melanjutkan lagi,

"Buk..bukan cinta antara sahabat tapi cinta antara lelaki dan perempuan..aku bodoh dulu kenapa aku tidak memberitahu mu jika aku sangat mencintai mu...aku menyesal seulgi sangat menyesal...asal kamu tau cinta ku ini melebihi cinta suami mu seulgi"

Jimin yang mendengar itu mendenguskan nafasnya dan menatap sinis kearah hoony

"Berani-berani nya dia berkata seperti itu, bosen hidup kali dia" gumam jimin yang di dengar rose

"Jimin sudah"

"Sudah apa rose, dia itu emang minta di hajar"

"Jimin" ucap rose sambil menatap sendu kearah jimin

"Baiklah" baik jimin tidak kuat jika ditatap seperti itu oleh rose.

"Terimakasih rose sudah mengantar ku bertemu seulgi" ujar hoony yang sudah berdiri di depan mereka

Rose tersenyum penuh dan mengangguk

"Iya sama-sama"

"Baiklah aku akan pulang, aku permisi"
Setelah itu hoony pergi meninggalkan Rose dan jimin di pemakaman.

"Cih bahkan dia tidak bilang makasih kepadaku" gumam jimin

"Untuk apa juga dia bilang makasih ke kamu"

"Sayang ya kan aku udah nganterin dia kesini"

"Enak aja aku ya yang anterin dia kesini kamu mah awalnya gamau!"

"Ya tapi kan"

"Udah ayok kita berdoa dulu untuk seulgi setelah itu kita beli salad buah yak!"

"Lah katanya nunggu aku pulang kerja"

"Iss! Lama jim aku mau nya sekarang"

"Oh god, Yaudah terserah yang mulia ratu aja" ucap jimin gemas sambil tangan nya mencubit hidung rose.

-TBC-

Hii maaf ya lama update nya hiks:(

Vi bingung banget tau lanjutin jalan cerita ini soalnya kan mereka berdua udah happy dan Vi gamau ngasih konflik, kasihan pasangan gemes ini kalau ada masalah lagi:(

So cerita ini kurang beberapa chapter lagi akan tamat-!

Okay udah dulu ya♡

Selalu sabar menunggu chapter selanjut nya ya-!

Oh iya satu lagi! Makasih buat yang udah Voment maacih banget♡ dan maacih banyak yang udah ngasih Vi semangat lewat comment + Dm hiks Vi jadi baper:(

Babay-!

Second Wife [JiRosè]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang