"Maaf kan perlakuan ku selama ini ros"
🌷🌷🌷
Rose membereskan piring piring bekas makan tadi.
"Lain kali jika pasangan menyebalkan itu datang kesini jangan di suruh masuk, mengerti!" Ucap jimin yang baru saja datang.
Rose menoleh kepada jimin lalu mengangguk.
Dia membawa piring piring itu ke tempat cuci piring.
Jimin berjalan ke arah rose yang sedang mencuci semua piring piring itu.
"Tadi kenapa kamu tiba tiba pulang dari rumah sakit?" Tanya jimin kepada rose.
Rose terkejut, bukan karena pertanyaan jimin tapi karena posisi jimin tepat di belakang rose. Sampai sampai deru nafas jimin terasa di tengkuk leher belakang rose.
Rose hanya mengangguk menjawab nya.
"He! Kenapa mengangguk! Jawab pertanyaan saya!"
"Eh.. karena ya itu...karena eh emang aku harus pulang" Rose gelagapan menjawab nya.
Jimin yang mendengar itu merasa agak aneh dengan jawaban rose.
"Terus kenapa kamu tidak menunggu saya! Saya kan juga mau pulang!"
Rose tidak menjawab dia sudah selesai mencuci semua piring piring itu.
"Jimin bisa kah kamu mundur aku tidak bisa pergi kalau seperti ini"
"Tidak! Sebelum kamu menjawab kenapa kamu tidak menunggu saya dan kenapa tiba tiba pulang?"
"Jimin, mundur jim"
"Tidak! Kenapa kam-"
"Bukan kah kamu sendiri yang menyuruh aku pulang huh!" Potong rose yang sudah berbalik menatap jimin dengan tajam.
"Kamu bilang jika aku di sana aku tidak berguna sama sekali huh!"
Jimin merasa seperti tertampar ucapan rose. Betul bukan kah dirinya melarang rose kesana.
"Emm..memang betul tapi...seulgi kan... membutuh kan mu!"
Rose tertawa mendengar nya
"Membutuh kan ku? Tidak jim dia tidak membutuh kan aku dia hanya butuh kamu! Sudah lah mau mu itu apa sih kamu tadi melarang ku kesana tapi sekarang kamu menyuruh aku kesana! Mau mu itu apa sih jim! Sudah lah aku muak, apa kamu lupa aku ini bukan siapa siapa disini huh?!"
Teriak rose yang sudah tidak bisa menahan tangisan nya.
Entah kenapa tiba tiba jimin merasa bersalah pada perempuan ini yang sekarang menjadi istri kedua nya.
Rose masih menangis dengan mata terpejam dia tidak peduli jika jimin akan mengejek nya alay atau seperti anak kecil dia tidak peduli. Tiba tiba rose merasakan dirinya sedang di peluk oleh seseorang. Rose membuka mata nya dia terkejut setengah mati. Apa jimin memeluk nya?.
"Maaf kan aku"
Ucapan jimin malah membuat rose semakij menangis dan jimin malah mengeratkan pelukan nya.
"Lepas jim"
"Tidak sebelum kamu memaafkan ku"
"Aku sudah memaafkan mu" lirih rose
"Kalau begitu jangan menangis"
"Aku sudah tidak menangis"
Setelah rose berkata seperti itu jimin melepaskan pelukan nya.
Tiba tiba kedua tangan jimin menangkup pipi rose.
"Maaf kan perlakuan ku selama ini ros"
Rose menatap kedua mata jimin mencari sebuah kejujuran dan dia berhasil menemukan kejujuran itu di mata jimin.
"Iya aku sudah memaafkan mu" lirih rose dengan tersenyum dan di balas jimin dengan senyuman juga.
"Emm bisakah kita ulangi dari awal pernikahan ini? Jika kamu masih belum siap ya kita bisa menjadi teman dulu bagaimana?" Tanya jimin malah membuat rose menangis.
"Hei hei kenapa malah menangis?" Jimin merasa khawatir apa ucapan nya salah.
Rose menggelengkan kepalanya.
"Tidak aku hanya terharus saja maafkan aku"
Jimin tersenyum mendengar itu.
"Baiklah kita bisa menjadi teman" lanjut rose membuat jimin malah semakin tersenyum lalu memeluk rose lagi.
Rose merasa bahagia sekali dan sedikit ada kemirisan. Menjadi teman suami nya sendiri. Miris sekali.
🌷🌷🌷
Rose dan jimin duduk di sofa mereka sedang menikmati menonton Tv.
Tiba tiba rose mengingat suatu hal.
"Oh iya jim apa peraturan pernikahan masih berlaku?" Tanya rose yang mendapat usapan di pipinya.
Tangan jimin mengusap pipi rose dan itu membuat hati rose menjadi tidak tenang.
"Apa kamu bodoh humm? Ya pasti tidak berlaku lah"
Rose mengerucu sebal masih saja dirinya dibilang bodoh tapi rose merasa senang berarti tidak ada lagi peraturan.
"Terima kasih jim"
"Kita kan teman jadi tidak usah berterima kasih padaku ros" setelah mengatakan itu jimin kembali fokus menonton tv.
Rose tersenyum mendengar itu rose memikirkan sesuatu lalu dia tersenyum lagi.
Cup
entah keberanian datang dari mana sampai dia berani mencium pipi jimin.
"Terima kasih jim dan selamat malam aku tidur dulu"
Jimin membeku, jimin masih tidak menyangka dirinya dicium. Jimin merasa seperti ada yang melayang layang padahal jika seulgi yang mencium nya tidak ada yang melayang layang dan kenapa ada perasaan aneh yang datang tiba tiba.
"Haiss ada apa dengan diriku"
-TBC-
Haii Vi update nih:)
Maaf ya Vi bikin Jirose menjadi baikan soalnya ini bulan puasa jadi ya kalau berantem di bulan ramadhan kan dosa pfft😁. Hehe:D maap ya♡
Jangan lupa Voment okai maacih #mylupreaders♡
#Dirumahaja baca semua cerita cerita Vi:)
#Staysave semua:)
#Puasaharike4
#Semangat teman♡I love #mylupreaders♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife [JiRosè]
FanfictionSebelum membaca follow dulu ya~ . Cerita ini menceritakan seorang wanita bernama Park Rose yang setuju mau menerima dan menjadi istri kedua dari suami sahabatnya sendiri. What?. Entah apa yang membuat nya setuju melakukan hal itu? Dan Akan kah kehid...