Chapter 24

1.6K 131 50
                                    

Votmen nya hayukk sebelum membaca, sesudah gapapa sih terserah kalian ehe:D  Ga vote cuman siders aja gapapa kok Hati Vi udah terlatih untuk kuat menghadapi kayak gitu:D dih sok Vi ini😁.
Selamat membaca chagiyaaa~

.

Hoony berlari menuju ruang inap seulgi, dia berlari seperti orang yang dikejar oleh anjing.

Sampai di ruang inap seulgi dia membuka pintu dengan hati hati dan ternyata di sini sudah ada dokter yang menangani seulgi.

"Dokter bagaimana keadaan sahabat saya?" Tanya hoony sedikit ngos-ngos an karena berlari tadi.

Dokter itu tampak terkejut oleh kehadiran hoony yang datang dengan tiba-tiba.

"Anda yang bernama hoony?" Tanya dokter dan diangguki oleh hoony

"Maaf saya menelfon anda tadi karena nomer anda yang terakhir dihubungi oleh ibu seulgi setelah suami nya, pak jimin."

"Iya tidak apa-apa tapi kenapa tidak menelfon suami nya saja?" Tanya hoony

"Ya itu saya telfon tapi tidak diangkat-angkat oleh pak jimin maka dari itu saya menelfon anda, ini ponsel ibu seulgi" ucap dokter itu sambil menyerahkan ponsel seulgi kepada hoony.

"Baik, terus bagaimana keadaan seulgi kenapa sampai anda menelfon?"

Sebelum menjelaskan dokter itu menghela nafas lalu mulai menjelaskan.

"Mungkin ini berita yang sangat tidak enak di dengar tapi mau bagaimana lagi..keadaan ibu seulgi semakin hari semakin memburuk dia sangat sulit di ajak untuk minum obat dan kemoterapi jika ibu seulgi terus terusan seperti itu saya tidak tau lagi bagaimana nanti nya" Jelas dokter itu dengan menunduk dan hoony terkejut mendengarkan ucapan dokter yang bernama Mark itu.

Hoony menatap seulgi yang masih terbaring tak sadarkan diri dengan selang infus yang berada di hidung nya.

"Apa?" Hoony dan dokter itu berbalik dan melihat siapa yang berteriak seperti itu.

Jimin syok dengan penjelasan dokter itu dan di sebelah jimin sudah ada rose yang menitikan air mata.

"Dokter kau tidak serius kan berkata seperti itu?! Itu tidak lucu!" Teriak jimin menghampiri dokter mark dan mengangkat kera jas dokter itu.

Rose terkejut lalu menghampiri jimin dan menenangkan nya.

"Jimin sudah jangan seperti itu tenang jim" ucap rose sambil memeluk lengan suami nya

"Maaf pak jimin tapi memang itu yang terjadi"

Jimin melepaskan tangan nya dari kera jas dokter mark.

Setelah itu jimin melihat ke arah seulgi yang sudah hampir sekarat dan menghampiri nya.

Jimin merutuki dirinya bagaimana bisa dia meninggalkan istri nya, padahal istrinya itu sedang berjuang melewati sakit nya.

"Dokter terus apa yang harus kita lakukan?" Tanya jimin mencoba untuk tenang tapi kedua tangan nya mengenggam satu tangan seulgi

"Ya dokter bagaimana?" Hoony juga bertanya, jimin sekilas melihat hoony. Ingin rasanya jimin memukul wajah hoony bagaimana bisa dia ada disini sebelum dirinya.

"Hmm...Kalian semua berdoa saja yang terbaik untuk ibu seulgi"

Jimin menatap dokter itu dengan menyipitkan mata nya, ada yang aneh dengan ucapan dokter itu.

"Maksud dari ucapan anda apa?!"

"Maaf sebenarnya kemarin yang saya bilang dia di Vonis empat bulan itu sekarang menjadi hanya dua bulan saja dilihat dari perkembangan keadaan nya, Maaf kan saya"

Second Wife [JiRosè]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang