Part 18

211 12 0
                                    

No copy paste! Hargai sesama penulis!

Halo, assalamualaikum. Apa kabar? Adakah yang tetep stay sampai part ini? Jangan bosen-bosen ya🤗 kalau perlu tambahkan ke perpustakaan biar kalian tidak ketinggalan upnya. Oho😜 jangan lupa beri tanda bintang serta komentar buat karyaku yang gaje ini.😁

Apalah arti aku yang hanya author receh tanpa kalian semua. Love you all😘😍

Kini, baik Monica dan Roki tengah mengantre membeli makanan di warung sederhana namun nampak bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini, baik Monica dan Roki tengah mengantre membeli makanan di warung sederhana namun nampak bersih.

"Nasi pecel lele," ujar Roki menunjuk menu makanan di balik etalase kaca. "Monica, kamu mau menu yang seperti apa?" Roki melirik sebentar ke arah Monica. Monica menunjuk salah satu menu kesukaannya yakni nasi rames.

Monica dan Roki akhirnya duduk di kursi dan meja yang terbuat dari kayu, setelah memesan menu, mereka berdua menunggu pesanan datang ke meja mereka. Akhirnya yang ditunggu tiba, pelayan membawa nampan yang di atasnya tersusun rapi gelas dan piring yang berisi makanan dan minuman yang Roki dan Monica pesan tadi.

Roki lebih dulu menyantap makanan setelah mengucap basmallah. Monica yang berhadapan dengannya dibuat terkagum dengan sikap laki-laki didepannya.

"Kamu tidak makan?" Roki menoleh sejenak, heran karena Monica sibuk memandangnya dari tadi.

"Mmm...?" Monica menggantung kalimatnya.

"Kamu kenapa?" tanya Roki tanpa menoleh.

"Gak apa-apa, hanya saja aku tiba-tiba ingat seseorang," Monica menyendok makanannya dan memakannya.

Tepat pukul 13.07 menit Monica dan Roki selesai makan siang, mereka segera keluar kedai setelah melalui proses pembayaran. Kini Roki dan Monica telah berada di dalam mobil.

"Istrimu tidak cemburu? Kalau tahu kita berdua di dalam mobil seperti ini?" Monica memasang seat belt ke pingganggannya dan menoleh ke arah Roki.

"Kita hanya sebatas karyawan dan bos bukan?! Lagian aku tidak berniat berselingkuh dari istriku," sahut Roki menghidupkan mesin mobil tanpa menoleh kepada Monica.

"Wah...beruntung sekali ya istrimu itu...mendapatkan laki-laki baik sepertimu. Aku jadi penasaran seperti apa wajah istrimu...apakah dia lebih cantik dari aku ya?" ujar Monica melipat tangannya di dada dengan ekpresi sedang berpikir.

"Yang pasti istriku tidak kalah cantik darimu," sahut Roki menekan pedal gas dan melajukan mobilnya.

"Salut aku sama kamu, jarang ada laki-laki yang berpikiran seperti kamu. Kebanyakan mereka, pada gak tahan lihat perempuan cantik dan sexy. Tapi, kamu bisa menahan godaan untuk tidak mengarah ke hal seperti itu. Menarik," Monica menaruh telunjuknya di dagu seraya tersenyum kecil.

Jodoh Untuk Erina (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang