Part 27

133 14 0
                                    

Mohon untuk tidak copy paste! Hargai sesama penulis!

Assalamualaikum semua, gak nyangka banget nulis cerita ini bisa sampe part 27. Yah, meskipun aku rada-rada badmood gitu yang mau lanjutinnya. Tapi, demi kalian semua aku coba untuk tetap lanjut sampai akhir. Aku gak mau nantinya readers setia aku pada pergi.

Buat yang sudah mampir, terima kasih banyak ya.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Erina dan Roki  sudah bersiap-siap ke rumah Radit setelah melaksanakan sholat isya'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Erina dan Roki  sudah bersiap-siap ke rumah Radit setelah melaksanakan sholat isya'.

Roki hari ini memakai kemeja kotak-kotak hijau dan celana jeans warna navy dan sepatu sneaker putih sebagai pembungkus kakinya. Sedangkan Erina memakai gamis berenda yang didominasi warna hijau dan putih juga hijab instan warna mix antara hijau, putih sebagai pembungkus kepala. Di bagian pinggang gamis terdapat tali pita, hingga memperkesan manis pada pemakainya. Tak lupa juga sepatu high heel rendah lima centimeter untuk memperindah penampilannya.

Erina perlahan menuruni tangga, gadis cantik itu melangkah dengan anggun. Roki yang sudah selesai lebih dulu, menunggu Erina di ruang tamu.

Derap langkah kaki menuruni tangga perlahan. Roki menoleh, matanya langsung menatap Erina tanpa berkedip. Roki begitu terpukau, ia terdiam dengan bibir tak mampu bicara. Seperti terhipnotis dengan kecantikan istrinya, laki-laki itu mengerjabkan matanya pelan. Menatap Erina dengan begitu kagumnya.

"Ekhem," Suara lembut Erina menyadarkan Roki. Roki terkesiap, netranya menyuruh Erina menggandeng tangannya melalui isyarat mata. Erina paham dan melingkarkan tangan lembutnya pada tangan kekar Roki. Mereka lantas berjalan bersama.

"Kamu cantik," puji Roki terlihat datar namun membuat wajah Erina merona. Kini mereka telah berada di teras rumah.

"Bisa aja deh mas, hehhehee," Erina nyengir menatap ke arah suami tampannya.

Roki hanya mengulum senyum lantas tanpa sadar mencium kening istrinya.

"Ingat ya nanti malem," Roki membisikkan kalimat tepat ditelinga istrinya seraya mengerlingkan matanya nakal. Erina mendelik, lantas mengalihkan pandangan ke arah lain, bisa-bisanya suaminya itu berbicara hal seperti itu. Pikir Erina manahan malu. Gadis itu tampak salah tingkah karena Roki menatapnya terus-menerus.

"Laki laki mah cuma ingatnya hal begituan aja," gumam Erina terlihat sebal namun membuat Roki yang mendengarnya hanya nyengir.

"Itu kewajiban," singkatnya tertawa, melirik wajah istrinya yang tampak manyun.

Roki membuka pintu mobil dan diikuti Erina disebelahnya.

Roki dengan sigap meraih seatbelt dan memakainya, netranya tanpa sengaja melirik Erina yang tampak diam.

Jodoh Untuk Erina (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang