Mohon untuk tidak copy paste cerita ini dengan alasan apapun! Hargai sesama penulis!
Assalamualaikum semua, maaf telat up nih! Jodoh untuk Erina insyaallah akan menuju ke tamat nih. Aku harap kalian suka dan jangan lupa votenya ya.
"Erina, kamu harus sabar ya punya suami kayak gitu. Selain dia petakilan juga suka iseng orangnya," ujar Dita memberitahu perangai adiknya. Erina hanya tersenyum kecil karenanya.-
-
-Monica berjalan santai setelah selesai aktivitas lari paginya, rumahnya sangat dekat dengan taman kota. Cukup berjalan sejauh 50 meter saja, Monica terus berlari pelan untuk sampai dirumahnya. Saat tanpa sengaja ia menabrak seseorang.
Brukkk
Monica terkejut, menatap barang belanjaan jatuh berserakan mengenai sepatunya. Lantas ia mendongak ke atas untuk meminta maaf pada si pemilik barang. Monica tampak shock, Monica tiba-tiba menuduk.
"Maaf, saya gak sengaja. Maafkan saya," Monica berbicara formal, Monica lantas menunduk hormat, dan segera mengambil barang laki-laki itu dengan memasukkan barang tersebut ke dalam plastik. Laki-laki itu menatap Monica dengan mata elangnya, laki-laki tinggi tegap berkulit sawo matang, beralis tebal dan memiliki bibir seksi dengan wajah bersih tanpa jerawat. Sungguh sempurna.
"Monica, apa kabar?" laki-laki itu mencoba bersikap ramah saat bertemu lagi dengan mantan kekasihnya.
Monica tak menjawab, setelah selesai membereskan barang jatuh tadi, Monica segera memberikannya kepada laki-laki itu. Ia sudah akan bersiap pergi, tatkala sebuah tangan kekar mencekal pergelangan tangannya.
"Lepasin!" Monica berontak dengan sekuat tenaga memandang pria yang pernah ada dalam hidupnya itu dengan tatapan benci. Jangan ditanya mengapa Monica amat membenci pria itu, pria tak berperasaan yang telah meninggalkannya saat ia berbadan dua dan pria itu malah menikahi perempuan lain.
"Kamu kenapa kayak gini? Kita putus secara baik-baik, kalau aku punya salah sama kamu. Aku minta maaf," Hadi berbicara tulus, namun Monica malah menatapnya sinis sambil tersenyum meremehkan. Membuat Hadi menatap heran dan bertanya-tanya, apa yang salah darinya.
"Baik-baik?" Monica tersenyum sinis. Memandang laki-laki dihadapannya dengan kebencian yang amat kentara. "Masih belum nyadar ya kesalahan kamu! Kamu udah nyakitin aku, nyakitin perasaan aku, membuat aku menderita sampai aku kehilangan anakku gara-gara kamu!" tuding Monica menatap Hadi dengan tajam. Hadi tampak terperangah, antara bingung dan heran dengan perkataan yang keluar dari bibir manis Monica. Memang apa hubungannya ia dengan Monica yang kehilangan anaknya?
"Maksud kamu apa sih? Kamu ngomong kenapa jadi ngelantur begini? Aku ngomong baik-baik sama kamu, kenapa kamu malah marah? Salah aku apa?" Hadi memandang Monica, jika ditanya apakah saat ini ia masih mencintai perempuan dihadapannya saat ini, maka Hadi akan dengan jujur mengatakan Masih. Dihatinya masih ada Monica dan perasaan itu belum sepenuhnya sirna untuk perempuan yang pernah memberikan kenangan indah untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Untuk Erina (Complete)
SonstigesSlow update! Cerita ini akan direvisi!!!! Bagi siapapun yang mengcopy paste isi seluruhnya atau sebagian dari cerita ini. Demi Allah aku gak ikhlas dunia akhirat, jadilah penulis yang hebat dengan mengarang sendiri, bukan dari hasil mencuri! Warnin...