Part 22

191 8 2
                                    

Mohon untuk tidak copy paste! Hargai sesama penulis!

Assalamualaikum , kali ini aku hadir lagi menyapa kalian semua. Setelah berminggu-minggu sejak ibukku selesai operasi, aku emang lama stop nulis lagi. Tapi kali ini aku akan meluangkan waktu untuk menulis  karena hanya ingin mengobati kerinduan dan rasa penasaran kalian terhadap cerita yang aku tulis ini. Jujur, aku agak penasaran rupanya kenapa diantara cerita aku yang lain cuma Jodoh untuk Erina yang paling banyak peminatnya, dan aku juga penasaran sama jawaban kalian tentang keistimewaan cerbung yang aku tulis ini. Silahkan beri komentar dan tanda bintang juga ya. Terima kasih☺

Jika ada kesamaan nama serta karakter, itu hanyalah ketidaksengajaan semata. Karya ini fixs hanyalah karya fiksi dari pikiran aku sendiri. Maaf masih jauh dari kesempurnaan. Apalah artinya aku, hanya author receh tanpa kalian semua. Doain ya semoga aku bisa nerbitin buku.....🙏☺😍itu mimpi aku banget...

Minggu pagi, Erina tengah disibukkan dengan aktivitasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu pagi, Erina tengah disibukkan dengan aktivitasnya. Walaupun umurnya masih tergolong muda, kini Erina sudah bisa melakukan kewajibannya sebagai seorang istri, sudah pandai dalam melakukan pekerjaan rumah lainnya. Seperti mencuci, memasak dan berbagai aktivitas lainnya.

Karena hari ini libur, Erina menyibukkan diri dengan menyiram tanaman mawar kesukaannya. Kini ia memiliki hobi baru, yaitu bercocok tanam, dan ia sangat menikmati hobi barunya.

Suara langkah kaki mendekat, Erina mendongak. Menatap wajah suaminya yang juga saat ini sedang libur dari pekerjaan kantornya. Roki terlihat memandangi Erina yang sibuk dengan menyiram tanaman bunga mawarnya.

Roki perlahan mendekat dan duduk disamping istrinya.

"Mas sudah sarapan?" tanya Erina melirik sejenak, lalu sibuk lagi dengan tanamannya. Sesekali gadis itu membelai, dan mencium bunga yang tengah mekar dari kuncupnya. Roki yang melihatnya hanya mendesis, terlihat bosan melihat kelakuan Erina.

"Mas, kenapa gak jawab?" Erina mendelik, Roki malah dengan santainya menguap lebarkan mulutnya menghadap istrinya.

"Ish! Iseng bener...! Jawab mas!" Erina jengkel, Roki malah menahan tawa melihatnya.

"Galak amat, udahhhhhhhh!" Roki mengatakannya dengan mulut yang menganga lebar sembari tertawa kecil ketika melihat kejengkelan diwajah istri labilnya. Tangannya reflek mengacak-ngacak kerudung Erina, membuat sang empu sebal karena ulahnya.

"Jangan marah terus, entar cepat tua," ucapnya melirik Erina yang mengibas-ngibas daun mawar dengan tangannya.

"Biarin!" sewot Erina, tanpa sadar tangannya menyentuh duri tajam yang tertempel pada batang bunga mawar, hingga membuat goresan kecil ditangan mulusnya.

Jodoh Untuk Erina (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang