Slow update!
Cerita ini akan direvisi!!!!
Bagi siapapun yang mengcopy paste isi seluruhnya atau sebagian dari cerita ini. Demi Allah aku gak ikhlas dunia akhirat, jadilah penulis yang hebat dengan mengarang sendiri, bukan dari hasil mencuri!
Warnin...
"Wah...kita beda ruangan ternyata," ucap Lani tersenyum.
"Kamu mau jadi temenku?" tanya Lani menatap Erina. Erina mengangguk dan tersenyum, setuju untuk menjadi teman Lani.
"Ok kita sekarang jadi teman ya..."
"Sip," sahut Lani memberi tanda jempol.
"Aku mau pesan makanan dulu ya, kamu mau pesan apa biar aku pesankan," tawar Lani berdiri dari duduknya dan menatap Erina.
"Gak perlu repot-repot, biar aku pesan sendiri saja," tolak Erina hampir berdiri dari kursinya. Sebuah tangan mencegahnya, Erina menoleh dan tampak Ardi di depannya. Erina menatap Ardi dalam diam, Ardi tersadar dan segera melepaskan genggaman tangannya.
"Biar aku saja yang pesenin," ucap Ardi segera berlalu ke tempat pemesanan.
Erina dan Lani hanya saling pandang dalam diam tak berkomentar dengan sikap yang di tunjukkan Ardi barusan.