𝟐.𝟔

679 68 6
                                    

Tinggalkan jejakmu ԅ(≖‿≖ ԅ)



"Lah? Tinggal satu doang?" monoton gue ngeliat persediaan susu kotak coklat di kulkas mini gue sudah habis.

Kulkas keliatan kosong banget karena sudah dua minggu gue ngurung diri di kosan, keluar cuma buat jemur baju.

Gue segera ngambil ponsel yang ada di meja dan nyari kontaknya Jisung.

"Ya, Kak?"

"Sibuk nggak? Kakak minta temenin ke mini market, mau stock isi kulkas."

"Oke, otw."

Telepon diputus sepihak oleh Jisung. Inilah yang gue suka dari adek gue itu, dia lebih gesit dari pada mamang ojol.

Begitu dia sampe, kita langsung pergi dan ternyata Jisung bawa gue ke toko swalayan.

"Padahal mintanya ke mini market biar nggak ngerepotin kamu," ucap gue setelah masuk ke toko.

"Santai aja kali, Kak. Lagian aku juga mau stock isi kulkas di rumah," sahut Jisung dan gue cuma ngangguk.

Pada awalnya gue sama Jisung belanja bareng walaupun pake troli masing-masing, sampe akhirnya ponsel dia tiba-tiba berdering.

"Kakak duluan aja."

"Emangnya kenapa?"

Jisung nggak ngejawab, melainkan nunjukkin layar ponsel dia ke gue. Tertera nama Fifi di sana, anak fakultas biologi seangkatan Jisung, pacarnya.

Gue nyipitin mata dan menyeringai ke arah Jisung sejenak dan langsung ninggalin dia.

Rasanya gue nyesel karena nggak buat catatan sebelum ke sini, jadinya gue muter-muter nggak jelas dari rak ke rak dan ambil sesuatu kalo gue dapet feeling gue harus beli itu.

Sampe akhirnya 30 menit berlalu. Gue berhenti dan ngecek mana yang wajib gue beli dan mana yang ikut masuk gegara mood.

"Oalah, ice cream belum masuk!"

Gue buru-buru ke case tempat penyimpanan es krim dan ngambil beberapa es krim ukuran besar. Tak lupa beberapa bungkus es krim yang ber-topping potongan buah stroberi.

"Ih! Suka banget sama stoberi," desis seseorang di sebelah gue. Gue yang nggak terima langsung natap dia nggak suka.

"Enak tau! Masem-masemㅡ"

Kalimat gue terhenti melihat sosok di hadapan gue yang ternyata adalah Jaemin.

"Manis..."

"Hm? Aku manis? Oh, sudah tau," sahut dia sambil senyum penuh percaya diri.

"Pedean," desis gue sambil mencebikkan bibir dan nyusun isi troli. Jaemin terkekeh pelan.

"Anw, apa kabar, Na?" tanya dia dan membuat pergerakan gue terhenti.

Gue teringat dengan kejadian waktu itu di mana gue ditarik paksa oleh si brengsek itu di saat gue lagi ngobrol sama Jaemin.

"Aku baik. Kamu gimana?"

"Baik juga, lebih baik setelah ketemu kamu," jawab dia sambil tersenyum manis, gue ngebales senyumnya sejenak.

"Uhm... Aku minta maaf buat yang waktu itu," lirih gue sambil nunduk. Jaemin diem sejenak lalu ngegeleng.

"Nggak masalah. Aku justru berterima kasih karena dia misahin kita waktu itu."

"Kenapa gitu?"

"Karena tindakan dia sudah ngebuat kamu pergi dari aku, tapi aku yakin pasti ketemu lagi sama kamu. Dan lihat? Semesta mempertemukan kita untuk ketiga kalinya. Aku semakin yakin kalo kita memang berjodoh, Na."

Lecture [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang