5: Kau egois |S1 (Revisi)

5.5K 994 372
                                    

Happy reading.

***

[Name] melirik ke belakang. Sejenak ia menghela nafas dan terus berusaha untuk menyakinkan dirinya kalau ini semua akan berakhir dengan baik. Tangan kanannya terangkat lalu melambai pada James yang sudah berlalu pergi bersama Mikasa.

Senyuman yang terpatri secara perlahan memudar ketika otaknya menyadarkan dirinya kalau ia harus segera pergi dan berhadapan dengan para titan. Ia berdecak, mengutuk dirinya yang pesimis dan pengecut.

"[Name], ayo!"

[Name] tersentak, menoleh ke samping kirinya dan mendapati Ellie yang sudah berdiri dengan peralatan lengkap. Ellie jauh lebih siap dibandingkan [Name]. Wajah gadis berambut coklat panjang itu pun terlihat ceria seperti biasanya meski saat ini mereka tengah berada di situasi genting sekalipun.

"Baiklah," sahutnya pasrah.

"Eren! Kami duluan ya!" Ellie berteriak, memberitahu Eren yang berada di kelompok berbeda.

[Name] dan Ellie berada di kelompok yang berbeda dengan Eren dan Armin. Kelompok Eren dan Armin akan ke Selatan di mana gerbang dinding Trots berada. Sedangkan dirinya dan Ellie akan ke bagian barat.

"KALIAN HATI-HATI!"

[Name] mengangguk, merespon perkataan Eren yang tengah berada di posisi yang cukup jauh dari dirinya berada. "Ellie, ayo."

[Name] menarik pelatuk 3-D Manuver Gearnya. Ia terbang di udara dengan cara di dorong oleh gas yang berasal dari tabung yang telah diisi oleh James tadi. Meski perasaan takut mendominasi, tetapi [Name] harus tetap yakin dengan dirinya sendiri. [Name] akan mencoba. Mencoba untuk tetap bertahan hidup.

"[Name] itu mereka!"

[Name] menoleh, mengikuti kemana arah Ellie menunjuk dan perhatiannya berhenti pada anggota kelompok lainnya. Lantas [Name] kembali menarik pelatuk 3-D Manuver Gearnya ke arah yang berbeda. Ia kembali terbang terdorong oleh gas dari tabungnya. Hingga pada akhirnya [Name] beserta Ellie mendarat di atas atap di mana anggota kelompoknya yang lain berkumpul.

Saat [Name] tiba, ia memperhatikan masing-masing dari ekspresi wajah anggota kelompoknya. Ternyata, ekspresi mereka tidaklah jauh berbeda darinya. Mereka terlihat frustasi, putus asa, dan takut. Hanya Ellie yang terlihat berani.

"Semuanya! Dengarkan aku!" Ellie berseru, membuat seluruh perhatian tertuju padanya. "Mendekatlah."

[Name] dan yang lain melakukan apa yang Ellie katakan. Ellie berjongkok, beralih mengeluarkan sebuah peta dari balik rompi prajuritnya lalu memperlihatkannya kepada yang lain. Membuat semua perhatian teralihkan.

"Dengar, sebelum langsung terjun ke lokasi, setidaknya kita harus mengatur strategi untuk jaga-jaga," ucap Ellie. Gadis bernetra biru itu mulai menjelaskan apa yang ingin ia sampaikan. "Pertama, ketika kita bertemu dengan titan maka ak-"

"Buat apa mengatur strategi kalau ujung-ujungnya kita akan menjadi santapan titan?" Perhatian yang awalnya tertuju pada Ellie beralih bada sosok Verly. Wajah Verly menggelap bersamaan dengan aura putus asanya. "Tidak akan ada yang selamat dari titan," lanjut gadis itu. Nada bicaranya terdengar putus asa sekali.

[Name] meneguk salivanya dengan susah payah. Ternyata ada yang lebih buruk kondisinya dari dirinya. Beralih mendongak, [Name] berpikir sesaat. Atap yang mereka jadikan tempat diskusi masih terbilang aman, jauh dari titan yang kemungkinan masih berada di lokasi pasukan pertama.

Namun, mereka juga harus bergegas. Tidak boleh berlama-lama atau semuanya akan terlambat.

"Kau salah! Jika kita bekerjasama kita pasti bisa mengalahkan titan! Kita harus menerapkan apa yang sudah diajarkan pak Keith Shadis sewaktu pelatihan militer! Kita harus yakin!" Ellie menyampaikan kata-katanya dengan sangat yakin, membuat [Name] terpaku.

𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang