Happy reading!
***
[Name] dan Levi terpaksa berpisah. Bertarung seorang diri dan mencari tempat yang aman. Menarik pelatuk 3DMG-nya, [Name] bergantung di sisi rumah-rumah warga sehingga membuat suara kericuhan terdengar. Berbagai tembakan dari Pasukan Khusus Squad Kenny terus diarahkan kepadanya.
[Name] berdecak. Sesekali mengintip ke belakang dan mendapati 10 orang mengejarnya. Kini dirinya harus memaksa otaknya berpikir keras untuk selamat. berpikir keras bagaimana cara untuk kabur, tetapi kebuntuan ia dapatkan. Satu-satunya cara untuk selamat adalah melawan dan membantai mereka semua. Lantas ketika dirinya terbang di udara, [Name] memegang pedangnya terbalik. Mirip seperti gaya Levi memegang pedangnya agar memudahkannya ketika bertindak.
Lantas gadis itu memutari sebuah rumah dengan dorongan gas manuverya. Ketika berhasil berada di belakang tubuh 2 anggota pasukan khusus Kenny, [Name] dengan segera menebaskan pedangnya hingga mereka terjatuh dan tewas.
DOR!
Satu tembakan kembali dilayangkan pada dirinya dan dengan segera [Name] menghindar. Ketika [Name] berhasil menghindar, peluru yang dilayangkan padanya berhasil mengenai salah satu warga tak bersalah hingga warga tersebut tergeletak dengan kepalanya yang sudah bocor.
[Name] berdecih. Sepertinya ia tidak bisa bertarung di tengah keramaian. Terlalu berbahaya dan berisiko. Lantas [Name] kembali melarikan diri. Terus menghindar dari peluru yang mengejarnya.
Beberapa kali tubuh [Name] berbenturan dengan bangunan-bangunan saat hendak berbelok atau melewati tikungan. Cukup membuat dirinya berdecih dan meringis.
Namun, [Name] membelakkan kedua matanya ketika mendapati salah satu anggota pasukan khusus Kenny muncul di hadapannya dan siap menembak [Name]. Dengan sigap [Name] meluruskan tubuhnya ke belakang. Membiarkan peluru lewat di atasnya dan membunuh orang yang mengejarnya dari arah belakang.
Ketika orang yang mengejarnya berhasil ditumbangkan satu persatu, [Name] dengan cekatan menghunuskan pedangnya hingga menancap tepat di leher orang yang hendak menembaknya tadi. Ketika suara tembakan kembali terdengar, Segera [Name] mencampakkan tubuh orang yang sudah ia bunuh dari ketinggian 20 meter.
Kemudian, ia kembali melarikan diri. Terus menghindar dari peluru yang siap melukainya kapan saja. Beberapa benturan [Name] terima, goresan di wajah ia dapatkan dan hal tersebut sukses membuat [Name] mengumpat kesal.
"DASAR BABI SIALAN!" Gadis itu berteriak geram ketika dirinya berkali-kali terbentur. Bahkan ia merasakan ada sesuatu yang robek di tangan dan di pundaknya.
Pada akhirnya, ketika kesabaran sudah berada di ambang batas. [Name] menghela nafas bersamaan dengan mata yang berkilat. Ia kembali memutari sebuah rumah. Berputar di udara dan menebaskan pedangnya hingga membuat satu persatu persatu musuh yang mengejarnya tumbang. Pedangnya berhasil menebas dan memotong tubuh salah satu dari mereka dan membuat yang lain terkena imbasnya.
Darah manusia sudah membasahi pedang [Name]. Mayat berserakan di belakang sana dan dari sudut matanya, [Name] dapat melihat seorang anak kecil laki-laki tengah menatapnya. [Name] ingat siapa anak itu. Itu adalah anak kecil yang ia selamatkan sewaktu insiden penjebolan dinding Trost.
Lantas [Name] menghela nafas dan memilih untuk mengabaikan anak tersebut. Dari 10 pasukan khusus Kenny yang mengejarnya, sudah terhitung 9 orang berhasil [Name] kalahkan. Kini gadis tersebut menatap satu orang yang tersisa. Dengan mata datarnya gadis itu menghampiri pria tersebut dengan peralatan manuvernya, masih menghindari tembakan yang dilayangkan dan dalam sekali tendang tubuh pria tersebut terjatuh hingga berguling dan membuat kepalanya membentur jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT
Fiksi PenggemarApa kau pernah memiliki mimpi dan tujuan di dalam hidupmu? Gadis yang minim rasa kemanusiaan ini juga memiliki mimpi dan tujuannya sendiri. *** Lahir dengan masa lalu yang abu-abu membuat [Name] bermimpi untuk mencari kebenaran mengenai siapa ayahny...