45: Pertama dan terakhir |S4 (Revisi)

2.5K 526 264
                                    

⚠️ Mengandung Spoiler Manga ⚠️

Happy reading 🦋

***

Cahaya ledakan dapat [Name] lihat dari posisi berdirinya saat ini. Ia tidak tahu apa yang terjadi di sana. Ada kekhawatiran nyata yang [Name] rasakan saat ini dan ia tidak bisa menyembunyikan ekspresinya. Hanya saja, [Name] harap mereka semua baik-baik saja.

"Mereka pasti baik-baik saja." Levi yang mengerti kegelisahan [Name] berujar.

Lantas ia kembali mendudukkan dirinya di samping Levi dan menatap lurus ke depan. Mereka bukan manusia biasa, mereka semua manusia luar biasa, seperti yang Eren katakan, [Name] seharusnya tak perlu cemas

"Kau terlihat buruk ketika berekspresi seperti itu."

[Name] menoleh, ia tatap Levi yang berceletuk. "Terserah anda, Kapten."

Namun, tak lama Jean muncul dengan tergesa-gesa.

"PERUBAHAN RENCANA! SEKARANG KALIAN SEMUA NAIKLAH KE ATAS CART TITAN DAN NAIK KE ATAS KAPAL! KITA AKAN MENERBANGKAN PESAWAT DI KOTA ODIHA!"

Kening [Name] berkerut ketika mendengar seruan Jean. Kota Odiha berada di arah selatan dari posisinya saat ini. Kemungkinan Azumabito memiliki fasilitas untuk menerbangkan pesawat di sana. Hanya saja, lokasi kota Odiha berada di depan target Rumbling Eren. Entah keesokan pagi atau malam, kota itu akan terkena imbasnya.

Kondisi semakin merumit. Lantas [Name] bangkit dari duduknya dan membantu Levi untuk naik ke atas Cart titan. Setelah berhasil membantu Levi naik di susul Gabi, Falco, Onyankopon dan Yelena, [Name] menaikkan dirinya bersama Jean. Mereka akan pergi menuju ke pelabuhan.

"Bagaimana keadaan di sana?" tanya [Name] sembari mempersiapkan dirinya. Ia akan ikut bertarung setelah menyadari keadaan rekannya.

Jean yang berpegangan pada rambut Cart titan menoleh. "Cukup buruk. Apa kau akan ikut bertarung?"

[Name] memejamkan matanya lalu berujar. "Kalian memaksaku ikut untuk menyumbangkan kemampuanku kan? Aku akan bertarung."

Cart titan bergerak. Membuat semua orang yang ada di pundaknya berpegang dengan erat. Setibanya di dekat gedung pelabuhan, [Name] dan Jean dengan segera menarik pelatuk 3DMG milik mereka. Mulai dari sini [Name] akan kembali bertarung menggunakan 3DMG. Pertumpahan darah akan kembali dimulai.

Ia terbang di udara, terdorong oleh gas alam Paradis di dalam tabung manuvernya. Berputar di udara dan tiba di atas atap gedung pelabuhan. Ia melihat sekumpulan Yeagerits yang mengarah tombak petirnya ke arah titan Reiner dan Annie.

Mau tak mau ia harus membunuh mereka semua. Sekarang atau tidak sama sekali. "Maafkan aku."

CRAS!

[Name] menebaskan pedangnya kepada sekumpulan Yeagerits yang berbaris. Saat Yeagerits menyadari serangan darinya, mereka semua terlihat terkejut. Tak menyangka [Name] akan berkhianat. Namun, [Name] tidak memedulikan hal tersebut. Ia kembali menebaskan pedangnya, membuat tubuh mereka terluka sehingga darah membasahi pedangnya.

[Name] kembali menarik 3DMG-nya. Ia terbang di udara, menyerang Yeagerits yang berusaha menyerang dirinya. Ini menyedihkan, sangat menyedihkan. Hanya saja ia tidak ada pilihan.

"[Name]-san!"

[Name] membelakkan kedua matanya ketika mendengar seseorang menyerukan namanya. Ia melirik menggunakan ekor matanya, itu Eldric. Ah, sial, apa ia harus membunuh anak itu? Tidak, Eldric berharga bagi [Name].

Pada akhirnya [Name] mengabaikan teriakan Eldric dan kembali membunuh para Yeagerits.

"Sial, mereka terlalu banyak," umpat [Name].

𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang