Happy reading!
***
[Name] berdecih ketika mendapati Armin terjatuh dari atas kudanya. Bahkan kuda milik Armin pun sudah berpacu pergi meninggalkan Armin karena ketakutan. Dengan segera [Name] mengejar tubuh Armin yang terguling beberapa meter ke depan. Ketika sudah sangat dekat dengan Armin, [Name] melepas pegangannya dari tali kekang kudanya dan meraih tubuh Armin.
Ia mengangkat tubuh Armin dengan sekuat tenaga dan berhasil membuat pemuda itu mendudukkan diri tepat di belakangnya. "Pegangan yang kuat!"
Armin memegang pinggang [Name] dan [Name] memacu kudanya dengan cepat sehingga meninggalkan beberapa rekan yang tengah berhadapan dengan titan tersebut. [Name] tidak yakin bisa menghadapi titan tersebut sendirian. Terlebih ketika melihat titan tersebut dengan mudahnya mengeraskan tekuknya ketika diserang.
Formasi [Name] dan yang lain sepenuhnya kacau ketika satu persatu berhasil dibantai. Sekarang, titan tersebut masih mengejar dirinya dan Armin. Tak lama, Armin dengan segera menembakkan bom asap hitam ke udara sebagai simbol kalau mereka bertemu dengan titan aneh.
"Sial," umpat [Name].
Gadis itu menggenggam tali kekangngan kudanya dengan kuat. Sejenak pikirannya memikirkan keadaan James, Mikasa, dan Eren. Apakah mereka bertiga baik-baik saja?
"[Name]! Dia sudah di belakang kita!"
[Name] menoleh ke belakang. Sejenak [Name] memperhatikan wajah titan tersebut dan pada akhirnya ketika kedua mata [Name] tidak sengaja ditatap balik oleh titan tersebut dengan segera ia kembali menoleh ke depan.
Kembali memacu kuda dengan cepat. Namun, langkah titan tersebut lebih cepat. Secara tiba-tiba titan tersebut menghentakkan tangan besarnya di hadapan [Name] yang tengah memacu kudanya. [Name] yang tidak siap dengan hal tersebut oleng dan terjatuh bersama Armin.
"Tidak! Jangan pergi!" [Name] berseru ketika kuda miliknya yang ikut terjatuh kemudian kembali bangkit dan pergi karena ketakutan.
Kedua mata [Name] membelak. Ia menoleh ke belakang dan melihat tangan titan tersebut membuka tudung kepala Armin. Sejenak Armin dan titan tersebut saling tatap menatap. Kemudian, kini giliran [Name]. Tangan titan tersebut membuka tudung kepala [Name].
Sebentar, [Name] seperti mengenal kedua mata titan tersebut. Namun, nama orang yang ada di dalam benaknya sangat tidak mungkin untuk dicurigai. Lalu tak lama, titan tersebut berlalu meninggalkan [Name] dan Armin. Membuat rasa bingung semakin besar.
"Kenapa dia meninggalkan kita, Armin?" [Name] bertanya dengan kedua mata yang masih memperhatikan kepergian titan tersebut.
Armin dengan segera berdiri. Pemuda berambut bob pirang itu tampak berpikir dan tak lama, otak cerdas Armin langsung mengetahui tujuan dari titan tersebut. "Dia pasti mengincar Eren."
***
Setelah berhadapan dengan titan yang berhasil membantai anggota formasinya, kini [Name] kembali berhadapan dengan titan tersebut. Titan berambut pirang atau sebut saja Female titan kini tengah berhadapan dengan Reiner. [Name] membelakkan kedua matanya ketika melihat tubuh Reiner berhasil digenggam oleh titan tersebut.
Tak lama darah mengalir dari dalam genggaman tangan Female titan. Membuat [Name] tersentak dan segera menoleh ke arah Jean yang berdiri di sebelahnya. "Kita harus melawannya!"
Jean langsung menahan [Name] ketika melihat Reiner berhasil keluar dengan cara menebas genggaman tangan Female titan dan menyelamatkan Armin yang berdiri kaku di belakang Female titan tersebut. [Name] dan Jean yang melihat hal tersebut dengan segera berlari menjauh. Mengejar Reiner yang menggendong Armin dan mencari tempat persembunyian yang aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT
FanfictionApa kau pernah memiliki mimpi dan tujuan di dalam hidupmu? Gadis yang minim rasa kemanusiaan ini juga memiliki mimpi dan tujuannya sendiri. *** Lahir dengan masa lalu yang abu-abu membuat [Name] bermimpi untuk mencari kebenaran mengenai siapa ayahny...