Happy reading
***
Keesokan harinya, Hange menjelaskan tentang rencananya kepada seluruh anggota Pasukan Pengintai yang tersisa. Setelah mendapatkan persetujuan dari Eren, semua anggota Pasukan Pengintai pergi keluar dari dalam Markas menuju hutan yang cukup jauh dari markas.
Eksperimen dimulai. Sebelum Eren berubah menjadi titan, semua anggota Pasukan Pengintai menjauhkan diri mereka dari Eren dan dalam sekali kejap, sambaran petir terlihat. Eren berubah menjadi titan. Namun, dalam perubahannya, Eren tidak bisa mengeraskan dirinya seperti apa yang Annie lakukan.
Percobaan pengerasan diri titan Eren terus dilakukan hingga menuai kegagalan beberapa kali. Saat ini sudah percobaan kelima pada hari kelima. Eren merubah dirinya menjadi titan dan selalu berakhir dengan tubuh titan Eren yang ambruk.
[Name] yang duduk di atas kudanya memperhatikan Eren yang tengah berusaha dikeluarkan dari tubuh titannya oleh Hange, Mikasa, dan beberapa orang lainnya. Eren tidak bisa mengeraskan tubuhnya seperti yang diharapkan. Bahkan tubuh titannya tidak sempurna.
Lantas [Name] menghela nafas dan membawa kudanya untuk turun dari atas bukit dan menghampiri pemuda itu dan yang lain. Gadis itu turun dari atas kuda yang ia tunggangi lalu membatu Mikasa membawa Eren kembali ke markas dengan kondisi wajah yang hancur. Sesaat [Name] meringis ketika melihat kulit wajah pemuda itu yang bergelantungan.
Meski Eren tidak bisa mengkristalkan dirinya, [Name] yakin pasti ada cara lain yang bisa membuat umat manusia merebut dinding distrik Shiganshina dan dinding Maria. Serta menemukan tentang ayahnya meski seorang diri tanpa adanya bantuan James sama sekali.
***
[Name] yang tengah menyapu tampak mengedarkan pandangannya. Suasana markas terlihat sepi. Sepertinya semua sibuk dengan aktifitas masing-masing. Lantas [Name] melanjutkan aktifitasnya yang sudah menjadi bagian dari tugasnya. Saat ini Mikasa, Connie, Historia, dan Eren sudah berada di dapur.
Sudah seharian Eren berisitirahat dan pada akhirnya kondisi pemuda tersebut kembali membaik meski berulang kali Mikasa berseru untuk tetap berisitirahat. Lalu Shasa dan Jean mereka tengah berjaga bersama beberapa anggota Pasukan Pengintai yang merupakan anggota Squad khusus Hange.
"[Name], setelah ini bantulah Eren dan Historia memasak."
[Name] yang merasakan sentuhan pada pundaknya menoleh. Mendapati Mikasa menatapnya dengan tatapan datar. Lantas [Name] menganguk singkat. Usai menyapu, [Name] dengan segera kembali meletakkan sapu yang ia pakai ke tempatnya semula. Ia berjalan ke dalam dapur, mendapati Historia dan Eren yang saling membelakangi.
"Ada yang bisa kubantu?" [Name] bertanya sembari memposisikan dirinya di samping Eren.
"Kau bisa memotong kentang." Eren bersuara, membuat [Name] mengangguk kecil.
Mengambil satu buah kentang yang sudah terpisah dari kulitnya, ia memotongnya dengan hati-hati. Takut sewaktu-waktu pisau tajam yang digenggamnya melukai tangannya lantaran ia tidak terbiasa beraktivitas di dapur.
"Pasti enak. Kau dan yang lain punya tujuan sendiri-sendiri, meski itu tidak akan mudah. Tapi aku, karena Ymir telah pergi ... aku bahkan tidak tahu apa kemampuanku."
[Name] yang mendengarnya perkataan Historia lantas menoleh, memperhatikan gadis berambut pirang yang membelakangi dirinya dan Eren. "Hah? Kau berbicara apa?"
Historia tersentak, lalu langsung menoleh dan menatap [Name]. "Ah, [Name]. Aku tidak menyadari keberadaanmu," kaget Historia.
[Name] yang mendengar jawaban Historia hanya mengangkat kedua bahunya tidak peduli lalu kembali menoleh ke arah tangannya yang tengah memotong kentang. "Berbicara tentang Ymir, bukankah kau ingin menyelamatkan gadis itu?" tanya [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT
FanfictionApa kau pernah memiliki mimpi dan tujuan di dalam hidupmu? Gadis yang minim rasa kemanusiaan ini juga memiliki mimpi dan tujuannya sendiri. *** Lahir dengan masa lalu yang abu-abu membuat [Name] bermimpi untuk mencari kebenaran mengenai siapa ayahny...