Happy reading
***
Pada akhirnya laju kuda berhenti di depan sebuah gereja. Suasana sekitar terlihat sepi, sunyi dan gelap. Terlihat pintu gereja yang terbuat dari kayu sedikit terbuka, menanda adanya sebuah aktifitas. Lantas [Name] turun dari atas gerobak yang ia duduki bersama Hange, Mikasa dan Levi.
Gadis itu menurunkan tudung jubah yang sudah menutupi kepalanya sepanjanh perjalanan dan mendongak. Memperhatikan gereja yang sudah berdiri kokoh, [Name] mengikuti langkah Levi hingga pada akhirnya ia bersama yang lain telah tiba di dalam gereja. Berbekal lampu kerosin, mereka mencari akses menuju ruang bawah tanah di mana dugaan Eren, Historia, Rod Reiss dan Kenny beserta pasukannya berada.
Hange juga sempat menjelaskan mengenai bagaimana bentuk ruangan bawah tanah gereja ini. Ruang bawah tanah tersebut terbuat dari kristal yang di duga berasal dari pengerasan tubuh titan. Ruang bawah tanah tersebut juga sangat luas dan dipenuhi banyak pilar.
"Ketemu!" Semua perhatian langsung tertuju pada Armin yang berjongkok. Pemuda tersebut mendekatkan lampu kerosinnya ke lantai. Terlihat sebuah pintu rahasia yang ditutupi oleh selembar kain merah. "Sebuah pintu tersembunyi."
"Eren pasti di sini bersama musuh kita. Kuharap di sana sama seperti prediksiku," ucap Hange sembari mendekati Armin.
"Semoga semua usaha ini bisa terbayar mengingat kita sudah mempersiapkan semuanya." Lantas Levi dengan segera memberikan perintah kepada seluruh anggota Squadnya untuk mempersiapkan diri dan peralatan yang mereka butuhkan untuk bertarung.
[Name] menyibak jubahnya. Beralih mengangkat satu tong berisi bubuk mesiu dan meletakkannya di dekat Levi. Tong ini nantinya akan ditembak menggunakan panah api milik Shasa hingga meledak dan menimbulkan asap yang menggangu pandangan. Asap inilah yang akan dimanfaatkan untuk menyusup diantara para musuh dan membunuh mereka semua.
Sebenarnya, pertarungan antara manusia belum berakhir.
Setelah melakukan persiapan yang matang, 3 tong bubuk mesiu telah dipersiapkan. Beberapa peluru bom asap juga telah disiapkan bersama tembakan suar. [Name] memperhatikan kedua pedang tajamnya dengan saksama. Sejenak ia dapat memperhatikan pantulan wajahnya yang terlihat muram seperti biasanya. Ia menghela nafas, kembali menyimpan kedua pedangnya.
"Yosh! Kita sudah siap!" Armin berseru.
"Begitu ya. Apa semuanya sudah siap mengotori tangannya sendiri?"
[Name] memperhatikan telapak tangannya kemudian mengepalkan telapak tangannya dengan kuat. Lagi, ia harus mengotori tangannya untuk mendapatkan kemenangan. Karena di dalam sebuah pertarungan hanya mengenal siapa yang menang dan yang kalah. Bukan bersih atau kotornya tangan.
"Sepertinya kalian siap," lanjut Levi.
***
Mereka sudah tiba di ruang bawah tanah. Di depan sana terlihat sebuah pintu kayu yang tertutup rapat dan sesuai dugaan, di balik pintu tersebutlah ruangan bawah tanah yang sesungguhnya berada.
"Semuanya! Bergerak sesuai rencana!" Levi memberi komando.
Pintu terbuka, Armin, Moblit dan Jean langsung mendorong 3 tong bubuk mesiu yang sudah dipasangkan roda hingga menggelinding menuruni anak tangga yang terbuat dari kristal bewarna biru. Semua berlari keluar. Shasa langsung dengan sigap melepaskan anak panah apinya ke arah salah satu tong bubuk mesiu tersebut hingga meledak.
Ketika asap hitam mulai mengepul, [Name], Levi, Mikasa, Jean dan Connie dengan segera menarik 3DMG milik mereka. Mereka akan menyelinap dan mengalahkan musuh.
"Jumlah musuh 35 orang! Mereka bersembunyi di balik pilar! Jalankan rencananya! Habisi semua musuh yang ada di sini!" Levi memberikan perintah usai menghitung seluruh jumlah musuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT
FanfictionApa kau pernah memiliki mimpi dan tujuan di dalam hidupmu? Gadis yang minim rasa kemanusiaan ini juga memiliki mimpi dan tujuannya sendiri. *** Lahir dengan masa lalu yang abu-abu membuat [Name] bermimpi untuk mencari kebenaran mengenai siapa ayahny...