26: Rasa sakit |S3 (Revisi)

3.2K 704 476
                                    

Part ini akan penuh dengan isi buku harian Merie. Aku harap kalian gak skip-skip ya:")

Happy reading ❤️

***

Angin berhembus dengan tenang dari ketinggian 50 meter. Membuat rambut halus sehitam langit malam yang tergerai bergerak pelan mengikuti hembusan angin. [Name] menatap buku yang sudah ia pegang dengan bimbang. Di dalam dirinya masih ada rasa belum siap untuk mengetahui isi dari buku ini. Namun, ia sudah sejauh ini dan semua akan terasa sia-sia jika [Name] tidak membaca buku harian ibunya. Berhubung Levi, Hange, Eren dan Mikasa belum kembali dan Jean, Connie serta Floch yang masih sibuk berjaga.

Ia menghela nafas. Kembali membuka sampul buku dan tiba di halaman pertama.

Setelah buku ini buka, hanya rasa sakit yang aku tulis di sini. Kebahagiaan pun sedikit. Seakan-akan ini sudah takdir yang ditulis. Aku hanya menerima rasa sakit tanpa hentinya.

[Name] kembali membalik halaman dan tiba dihalaman kedua.

Pada tahun 832, aku berulang tahun yang ke 22 tahun. Terdengar aneh jika wanita sesuaiku masih dirayakan hari ulang tahunnya oleh kedua orang tuanya. Namun, bagiku tidak masalah. Justru itu menjelaskan seberapa sayang dan pedulinya kedua orang tuaku padaku.

[Name] berhenti sejenak. Ia mendongak dan menatap lurus ke depan. Merie selalu merayakan ulang tahun dirinya dan James setiap tahunnya dan selalu berkata. "Tidak terasa tahun selalu bertambah." Pada akhirnya [Name] kembali menunduk dan melanjutkan bacaannya di halaman kedua.

Namun, di hari ulang tahunku itu juga aku justru kehilangan kedua orang tuaku. Rumah kami kedatangan perampok dan mereka membunuh kedua orang tuaku. Sialnya, hanya aku yang bisa melarikan diri. Tapi, kupikir aku bisa kabur dengan aman. Ternyata tidak. Salah satu dari perampok tersebut mengejarku. Tidak ada seorang pun yang berlalu lalang yang bisa kuminta pertolongannya. Beginilah nasib ketika tinggal di pegunungan dan diasingkan karena ras yang kumiliki.

Tapi, ketika aku sudah ingin menyerah, seseorang datang menyelamatkanku. Dia Kenny Ackerman, pria yang menyelamatkanku dan membunuh perampok yang mengejarku.

[Name] mengerutkan keningnya ketika melihat nama Kenny Ackerman tertulis di halaman tersebut. Sebenarnya, apa hubungan Kenny dengan ibunya? [Name] kembali melanjutkan ke halaman selanjutnya dan terus membaca.

Kenny Ackerman, dia memberikanku tempat untuk berteduh. Saat itu aku menganggapnya sebagai pahlawan karena dirinya lah aku selamat. Meski Kenny bersikap kasar kepadaku.

[Name] kembali terus membalik halaman.

Jika diingat-ingat, kapan terakhir kali aku merasakan jatuh cinta? Mungkin sewaktu kecil ketika bermain dengan teman-teman laki-lakiku. Namun, sekarang berbeda. Kurasa, aku sudah jatuh cinta dengan Kenny. Hanya saja, aku harus mengubur perasaan tersebut dalam-dalam lantaran Kenny yang terlihat tidak peduli dengan hubungan asmaranya. Sekalipun aku sudah tinggal bersama dengannya selama beberapa bulan, dia tetap terlihat sama seperti awal kami bertemu.

Bahkan aku sudah terbiasa melihat Kenny pulang dengan darah dipakaiannya.

[Name] mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia terdiam diposisinya ketika menyadari ibunya memiliki perasaan khusus kepada Kenny. Apa jangan-jangan Kenny adalah ayahnya? Bisa saja. Hanya saja akan sedikit aneh untuk [Name]. Kenny adalah paman Levi dan jika Kenny adalah ayahnya, itu berarti ia dan Levi adalah sepupu.

𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang