Happy reading!
***
BRUGH!
[Name] memperhatikan darah yang menempel pada kedua tangannya yang mulai menguap. Baru saja [Name] mengalahkan dan membunuh satu ekor titan berukuran 10 meter. Kini dirinya dan Pasukan Pengintai yang lain sudah tiba di kastil di mana semua para titan mengepung Pasukan Pengintai yang tersisa.
Namun, satu hal yang membuat [Name] terkejut adalah ketika dari kejauhan ia melihat seekor titan menolong Crista, Reiner, Berthold, dan Connie untuk turun dari atas kastil dan menghadapi titan-titan yang berusaha melukai mereka semua.
Ternyata, dugaan manusia yang bisa berubah menjadi titan selain Eren dan Annie ternyata benar adanya.
"[Name], dibelakangmu!"
[Name] dengan segera menoleh ketika mendengar Connei meneriakinya. Kedua mata [Name] membelak ketika seekor titan membuka mulutnya lebar-lebar dan siap memakan [Name] hidup-hidup. Dengan sigap [Name] menarik pelatuk 3DMG-nya dan menancapkannya pada dinding kastil yang tak lama lagi akan roboh.
[Name] membuat titan tersebut mengejarnya hingga pada akhirnya kepala titan tersebut menabrak dinding kastil yang sudah kropos. Ketika menyadari kastil akan segera roboh, [Name] dengan segera melompat menghindar dan mendarat tepat di samping Hange.
Runtuhan kastil tersebut berhasil menimpa beberapa titan yang masih berusaha memakan manusia.
"Sepertinya, selain dua target, ada orang lain yang bisa berubah menjadi titan." [Name] berujar rendah tepat di samping Hange.
"Mungkin, tetapi sepertinya yang satu ini berpihak kepada kita."
Entahlah, [Name] tidak peduli lagi untuk saat ini. Terlalu banyak fakta mengejutkan yang ia dapati. [Name] menghela nafas, menyimpan bilah pedangnya dan berjalan menghampiri Eren yang terlihat terjatuh karena baru saja membunuh satu ekor titan.
"Apa kau baik-baik saja?" [Name] mengulurkan tangannya dan segera disambut oleh pemuda tempramental tersebut.
"Yeah, aku baik-baik saja."
Tak lama, titan yang telah menolong Crista, Reiner, Berthold dan Connie tumbang. [Name] dan Eren kompak menoleh, memperhatikan siapa orang yang berada di dalam tekuk titan tersebut. Dan tepat pada hitungan detik selanjutnya, [Name] membelakkan kedua matanya ketika mendapati Ymir adalah titan tersebut.
"Sial, semakin banyak hal gila yang aku lihat."
***
Di atas dinding Rose saat ini sebagian anggota Pasukan Pengintai berisitirahat. Pagi hari pun telah tiba. Hari panjang telah sepenuhnya berakhir, mungkin.
[Name] memperhatikan Ymir yang tengah tidak sadarkan diri dan diobati oleh tim medis serta Crista yang berada di sisi gadis itu dengan wajah khawatirnya.
Beralih memperhatikan Crista, seluruh perhatian [Name] tertuju pada Crista. Pendeta Nick mengatakan jika mereka ingin mengetahui jawaban dari kebenaran keberadaan titan hanya Crista lah harapannya. Dan Crista hanya nama samaran gadis itu, nama asli gadis tersebut adalah Historia Reiss.
[Name] mengusap wajahnya. Memperhatikan ke arah luar dinding Rose dengan datar. Dunia ini benar-benar penuh dengan hal yang mengejutkan.
Namun, lain dari itu, kini [Name] berjalan menghampiri Mikasa yang sudah berdiam diri memperhatikan Reiner, Berthold, dan Eren yang tengah berbicara dengan mata tajamnya. [Name] berdiri tepat di samping Mikasa serta memegang pundak gadis itu. Ia ikut memperhatikan Reiner, Berthold, dan Eren dengan datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT
FanfictionApa kau pernah memiliki mimpi dan tujuan di dalam hidupmu? Gadis yang minim rasa kemanusiaan ini juga memiliki mimpi dan tujuannya sendiri. *** Lahir dengan masa lalu yang abu-abu membuat [Name] bermimpi untuk mencari kebenaran mengenai siapa ayahny...