⚠️ Mengandung Spoiler Manga ⚠️
Happy reading ❤️
***
Lebih dari sekitar 300 prajurit Paradis yang berubah menjadi titan berhasil dikalahkan. Kobaran api bekas ledakan yang disebabkan serangan musuh pun telah berhasil dipadamkan dan banyak tentara Marley yang sudah mati. Untuk sekarang situasi di markas pusat Shiganshina sudah cukup aman untuk berlindung. Sementara itu di luar sana, seluruh titan-titan dinding masih bergerak meninggalkan Paradis.
Bukan hanya dinding distrik Shiganshina dan dinding Maria saja yang runtuh, tetapi, seluruh dinding yang sudah melindungi selama 100 tahun yang ada di Paradis runtuh. Semua titan tersebut bergerak mengikuti perintah Eren, yaitu menghancurkan apa yang ada di luar Paradis tanpa pandang bulu.
[Name] menghela nafasnya sejenak. Ia mengedarkan pandangannya sembari merenggangkan kedua lengannya yang sempat berbenturan dengan reruntuhan.
"Floch!"
Kontan [Name] menoleh ketika salah satu prajurit menyerukan nama Floch. Ia melihat Floch datang dengan cara dibopong oleh seseorang dengan kepalanya yang diperban.
"Saat aku di luar sana dan nyaris mati saat dindingnya runtuh ... sepertinya kalian berhasil mengalahkan titan ya, [Name], Jean."
Refleks [Name] melirik Jean yang terduduk di dekatnya. Pemuda tersebut beralih berdiri dan menatap Floch dengan tatapan datarnya.
"Jadi, kau masih hidup ya ...."
Floch tersenyum. "Ya, terimakasih atas perhatiannya. Tapi, aku takkan mati dulu. Tidak sampai kekaisaran Eldia akan bangkit dari abu." Floch mendekati Yelena yang terduduk di sebuah kursi dengan kepala yang menunduk lalu mengarahkan pistolnya tepat ke kepala Yelena. "Yelena, kumpulkan semua sukarelawan. Kalian semua ditahan."
[Name] yang mendengar perintah Floch hanya menghela nafasnya. Ia tidak tahu apa yang direncanakan Floch setelah ini.
***
Seluruh Sukarelawan Anti Marley telah dikumpulkan. Saat mereka dikumpulkan, salah satu dari mereka membrontak dan melawan Floch sehingga satu tembakan dilayangkan tepat pada telapak tangan si pembrontakan sehingga jari tengahnya terlepas.
[Name] masih diam, menyaksikan sikap semena-mena Floch terhadap para Sukarelawan.
"Floch! Berhenti menembak!" Jean yang melihat kejadian tersebut berusaha menghentikan Floch.
"Tenanglah, Jean. Ini cuman supaya dia paham. Dia masih tidak paham situasinya. Tapi, dengan ini, kurasa aku sudah membuatnya jadi jelas." Floch menyahuti seruan Jean dengan tenang. "Apa yang akan terjadi pada kalian para Sukarelawan ... jika menggunakan mulutku saja tidak cukup." Aura mengancam terasa dengan jelas dari diri Floch.
Tetap diam pada posisinya, [Name] mendudukkan dirinya di atas kursi yang awalnya di duduki Yelena. Gadis tersebut menyilangkan kaki kanannya di atas kaki kirinya dan bersidekap dada. Tangan kanannya sudah memegang pistol anti-personal yang selalu siap siaga.
"Hei! Siapa yang memintamu untuk membuat kekacauan dan bersikap seperti raja di sini?!" Jean tampak geram dengan Floch.
Floch menoleh dan tersenyum lebar ke arah Jean. "Hebat. Kau sungguh memperhatikannya, Jean!" Lalu Floch beralih menatap seluruh prajurit yang tengah berkumpul menyaksikan aksinya. "Semuanya dengarkan aku! Aku dengar soal rencana ini dari Eren 10 bulan yang lalu! Rencana untuk menggunakan Zeke demi mendapatkan kekuatan Founding titan! Aku mengumpulkan beberapa tahanan dan membantu Eren dan rencana itu sudah tercapai hari ini."
Semua yang ada di sana terdiam, menyaksikan Floch yang masih berseru. Lalu Floch beralih menatap ke arah barisan para Sukarelawan yang sudah ditodong oleh senjata agar tak adanya perlawanan dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌𝐒 𝐀𝐍𝐃 𝐆𝐎𝐀𝐋𝐒 || AOT
FanfictionApa kau pernah memiliki mimpi dan tujuan di dalam hidupmu? Gadis yang minim rasa kemanusiaan ini juga memiliki mimpi dan tujuannya sendiri. *** Lahir dengan masa lalu yang abu-abu membuat [Name] bermimpi untuk mencari kebenaran mengenai siapa ayahny...