Sejatining jalmo mung awujud raga.
Bener, aslinya kita itu cuma berwujud raga.
Manusia hadir ke bumi tak membawa apa-apa. Tanpa harta. Tanpa takhta. Tanpa busana.
Kita hanyalah energi yang mewujud dalam raga.
Manusia adalah wayang bagi Sang Dalang Maha Penguasa Semesta.
Sukma dan akal yang membedakannya.
Sementara wayang tanpa sukma digenggam oleh dalang manusia.
Atas nama keangkuhan, serakah dan angkara murka.
Meski tak sedikit yang welas asih, dan berjiwa ksatria.
Namun apa yang terjadi, jika wayang dengan dalang manusia dipaksa dan dijejali sukma.
Akankah dia berkehendak ... atau jadi tangan bagi mereka yang haus kekuasaan.
Wayang Jimat.
Ini bukan sekadar cerita, namun renungan bagi mereka yang mengaku punya jiwa.
☆☆☆
Lama sekali rasanya nggak ngerame di Wattpad.
Kali ini aku hadir membawa Wayang Jimat, yang ide ceritanya dari seorang produser yang sedang aktif sekali mengangkat dan meramaikan kembali perfilman tanah air.
Bang Ichwan Persada (Indonesia Sinema Persada) mengendapkan ide ini lebih dari lima tahun, untuk kemudian (semoga) menunggu jodoh kutuangkan dalam untaian kalimat. 😍
*he he, halu siiih ... tapi lebih ke memupuk kepercayaan diri 😁
Kerja sama ini juga terjalin manis dijembatani oleh Penerbit Sunsetroad yang digawangi Kak Muthia Esfand.
Tanpa dua sosok itu, aku nggak akan ada di sini untuk menggoreskan satu kalimat pun tentang Wayang Jimat.
*menjura dengan hormat
Semoga aku bisa mengimbangi ekspektasi mereka berdua dan mampu menyajikan Wayang Jimat dengan unik dan segar.
"Horor woiii ... mana ada segar. Yang ada serem!"
He he he, jangan kuatir ... insyaallaah banyak selipan sesuatu yang membuat teman-teman nggak sekadar dapet horornya.
Dan ternyata horor pun bisa dikemas menjadi sesuatu yang manis dan penuh makna, meski tak melepas ketegangan dan misterinya.
Tertantang untuk membaca?
Yuk, jangan lupa follow dulu yaa,
dan kasih vote biar aku tahu kalau kamu mendukungku untuk lanjut 😊😊😊
Jangan segan untuk melempar kritikan, ide, saran atau sekadar komen ... karena aku nggak seseram si Wayang 🤣🤣
Enjoy it 😍😍😍
Salam sayang,
Suzie Rain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wayang Jimat
Terror"Kau tahu, rasanya dikuliti pelan-pelan? Selembar pembungkus ragamu itu dikelupas, menyisakan daging yang masih kemerahan. Kau tak bisa menangis atau menjerit ... hanya rasa perih, panas, dan ribuan dendam yang menggumpal." Anjas, Bania, dan Cokro t...
