Prolog

6.7K 407 10
                                    


Teruntuk Bulan yang cahayanya masih sama seperti ratusan tahun yang lalu, sampaikan cahaya cintaku untuknya. Untuk seseorang yang berbatas ruang dan waktu dengan diriku.

Kepada Bulan yang terang sinarnya masih sama seperti ratusan tahun yang lalu, katakanlah rinduku padanya, pada seseorang yang tidak akan pernah hilang dari hatiku.

Cintaku padanya tidak akan pernah berujung dan tidak akan pernah berakhir. - Mahika Nada Swastika

...

Pada Bulan yang lembut cahayanya selalu mendamaikan, sampaikan salam rinduku pada kekasih hati yang tak pernah bisa aku gapai.

Untuk Bintang yang pendar cahayanya sama cantik dengan kekasih hatiku, bisakah aku melihat wajahnya hanya dengan melihatmu saja?

Aku selalu mencintainya, kapanpun.
Cintaku kepadanya tidak memiliki ujung bagai samudera. Dan tidak memiliki akhir bagai cahaya Bulan. -Sri Rajasanagara






Tbc

Semua yang tertulis dalam cerita ini adalah murni imajinasi penulis, bukan kejadian sejarah yang sebenarnya.

-Mettadian

Majapahit | Cinta Tanpa Akhir (Selesai - Diterbitkan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang