Entah sejak kapan, aroma tempat ini menjadi yang paling aku sukai. Aku suka ketenangan yang menyeruak menerpa kulitku tanpa bisa aku elakkan di tempat ini. Disini, seperti ada syair indah yang mengalun merdu setiap saat. Disini, seperti ada cinta di setiap penjuru yang siap memanjakanmu setiap saat. Meski bukan anyelir atau dandelion, kantil justru terlihat lebih memikat hatiku. Aku tidak tahu apakah pendeskripsianku ini benar atau salah, yang jelas inilah yang aku rasakan.
Aku tidak mengerti kenapa semua hal di tempat ini terlihat sangat memukau. Aku tidak mengerti kenapa semua hal di tempat ini terasa sangat menakjubkan. Seperti tidak ingin beranjak, langkahku berat menapaki setiap jalan menuju penghujung tempat ini. Aku tidak ingin kekagumanku pada tempat ini berakhir. Aku menyukai memandang langit sore di tempat ini, semburat jingga serta kilauan surya yang akan bergeser pada sisi lain tempat di bumi ini selalu berhasil membuatku jatuh cinta setiap saat. Bagaimana menurutmu?
Dulu, aku tidak menyadari bahwa banyak sekali hal-hal kecil yang sangat berharga. Namun, disini aku belajar bahwa gemerlap harta, tahta, singgasana bukanlah segalanya. Di tempat ini aku menemukan cinta. Kata yang begitu sederhana, tapi dalam maknanya. Cinta itu datang dari pria yang memiliki segalanya, tapi bukan itu point pentingnya. Dia rela meninggalkan kekuasaannya untuk cintanya, dan aku merasa terhormat dicintainya. Pria ini adalah gambaran paling sempurna dari mahakarya Tuhan Yang Maha Kuasa. Dia milikku selamanya.
-Nada Saraswati
In frame ig: @ayushita
...
Apa kabar?
Aku kangen banget sama kalian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Majapahit | Cinta Tanpa Akhir (Selesai - Diterbitkan)
Historical FictionTerlempar ke zaman Majapahit?! Ke masa pemerintahan Hayam Wuruk?! Bagaimana bisa? Itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Mahika Nada Swastika, atau biasa dipanggil Nada. Suatu hari ia muak dengan pertengkaran kedua orangtuanya, lalu memutusk...