4. Club

26.3K 1.2K 3
                                    

Sudah tiga hari setelah insiden, dimana Arkan yang menjilati bibir Viola. Sudah tiga hari pula mereka tidak bertemu kembali, bertukar nomer telpon saja mereka tidak. Semuanya kembali normal, seperti saat ini Viola sedang berjalan kearah parkiran bersama Fadil setelah pulang sekolah.

"Kita jalan dulu ya?" Tanya Fadil sambil merangkul Viola.

Gadis itu mendongak, menatap Fadil yang lebih tinggi darinya. Viola mengangguk menyetujui ajakan dari sang pacar, dan dibalas senyuman.

"Mau jalan kemana?" Tanya Fadil saat mereka sudah masuk ke dalam mobil milik lelaki itu.

"Aku terserah kamu aja," jawab Viola setelah memasang seat belt.

"Nonton ya?"

"Boleh," jawab Viola dengan gembira.

Beberapa menit kemudian mobil milik Fadil tiba di basemen mall, mereka berdua turun dari mobil dan berjalan memasuki mall sambil bergandengan tangan.

"Makan dulu habis itu nonton," kata Fadil sambil menggenggam tangan Viola.

"Kamu makan apa?" Tanya Viola saat mereka sudah berada di restoran.

"Samain kayak kamu aja."

"Baik, silahkan tunggu sebentar ya mbak," ujar pelayan itu.

Kedua pasangan kekasih itu sibuk bermain dengan handphone milik mereka masing-masing. Beberapa menit sudah terlewati dan makanan yang mereka tunggu belum datang, mungkin karena ini jam istirahat makan siang, dan restoran cukup ramai.

Viola mengedarkan pandangannya, menatap sekeliling restoran. Tak sengaja matanya melihat seorang pria dengan anaknya sedang makan di meja ujung. Pria itu terlihat sangat kerepotan, satu tangan menggendong bayi, satu tangan lagi memegang sendok.

"Sayang, mau kemana?" Tanya Fadil saat Viola bangkit dari duduknya.

"Sebentar," balas Viola sambil terus berjalan ke arah pria dan bayi itu.

Sedangkan Arkan terkejut dengan kedatangan Viola yang langsung duduk di depannya, ditambah senyum mengejek dari Viola. Pria itu berdecak pelan, mengabaikan Viola dan lanjut makan sambil sesekali memperbaiki posisi Raka yang ada di gendongannya.

"Butuh bantuan?" Viola menatap Arkan jahil.

"Sini Raka nya sama gue, lo lanjut makan," ucap Viola sambil menyodorkan tangannya.

Arkan bernafas lega saat anaknya sudah berada di gendongan Viola, pria itu lanjut makan sambil sesekali melihat Viola dan Raka yang asik bermain.

"Sayang, ayo balik ke meja, makanan kita udah datang," ucap lelaki asing yang baru saja datang.

Arkan mengernyit tidak suka, saat lelaki itu memanggil Viola dengan kata 'sayang' sambil mengelus rambut Viola dengan lembut.

"Siapa?" Tanya Fadil saat matanya bertubrukan dengan mata Arkan yang menatapnya tajam.

"Kenalin, sugardady aku," balas Viola sambil tertawa kecil.

"Bercanda mulu, udah ayo balik ke meja kita."

"Raka, kakak pergi dulu ya nanti kita ketemu lagi,"

"Dadah,"

Viola pergi dari meja Arkan setelah menyerahkan kembali Raka kepada pria itu. Arkan pun juga beranjak dari duduknya setelah menghabiskan makanannya.

Malam ini, Viola dengan pakaian terbukanya berjalan ke mobil miliknya. Gadis itu akan ke club malam ini, mungkin gadis itu akan mencoba minuman yang membuatnya mabuk waktu itu.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang