Keesokannya Arkan datang ke kediaman Viola untuk proses lamaran. Pria itu sedari tadi mondar-mandir karena gugup, padahal ini bukan kali pertamanya, tapi tetap saja gugup.
"Arkan, ayo berangkat," panggil Tari dengan Raka yang berada di gendongan wanita itu.
"Nanti kalau Viola nolak gimana Ma?" Tanya Arkan saat ini mereka dalam perjalanan menuju kediaman Viola.
"Berarti kamu kurang ganteng," sahut Reno membuat Arkan melotot.
Apa benar ketampanannya sudah mulai memudar?
"Bisa jadi karena kurang berduit juga," Tari menimpali membuat Arkan ketar-ketir di tempatnya.
Sial, besok ia akan mendirikan beberapa perusahaan baru.
Setelah sampai di kediaman Viola, keluarga Arkan disambut hangat oleh Keluarga Viola. Ternyata disana juga terdapat keluarga besar Viola, membuat Arkan semakin gugup. Wajar saja, Viola cucu bungsu dan perempuan pula, di keluarganya hanya terdapat 3 cucu perempuan.
Viola salah satunya, jadi mereka semua datang karena ini merupakan momen penting. Mereka juga akan menilai bagaimana sikap Arkan, siap-siap saja Arkan.
"Duduk dulu ya, Vio biar saya panggil," ucap Karin mempersilahkan Arkan dan keluarganya duduk.
Dilain tempat, Viola saat ini sedang berada di kamarnya, gadis itu ditemani beberapa saudaranya juga. Mereka bercanda dan menghibur Viola, untuk menghilangkan kegugupan gadis itu.
"Kamu rencananya nikahnya kapan Vi?" Tanya Fariz, cucu pertama dan lelaki itu sudah memiliki tunangan.
"Bulan depan kayaknya," jawab Viola ragu.
"Kamu gak tau?" Tanya Dini, cucu ketiga, gadis itu sudah memasuki kuliah semester akhir.
"Enggak," jawab Viola diakhiri cengirannya.
"Gue gak rela lu nikah duluan," seru Bintang sambil memeluk Viola, lelaki itu paling dekat dengan Viola karena memang umur mereka yang sama.
"Bukannya lo punya cewe? Ajak nikah sono," ucap Viola sambil berusaha melepaskan pelukan Bintang yang semakin erat.
"Gak, dia udah jebol sama mantannya. Ogah gue dapet bekas," jawab Bintang.
"Dia udah jebol? Tinggalin," sahut Fariz.
"Perempuan gak bener," timpal Dini.
"Lah? Gue ini mau nikah karena udah kawin duluan," ucap Viola polos sambil menatap seluruh saudaranya.
"ANJING!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN
Teen FictionAda beberapa part yang sudah di revisi. *** Lalu sedetik kemudian Viola membelalakkan matanya saat wajah Arkan yang semakin dekat dengan wajahnya. Lalu ia bisa merasakan lidah hangat milik Arkan menyapu bibirnya dengan lembut. Sedangkan Arkan, terke...