28. Awal

7.8K 408 29
                                    

Malam ini, Viola berencana akan ke club untuk melepas penat. Akhir-akhir ini, ia sering kelelahan padahal tidak ada yang ia kerjakan selain mengerjakan beberapa soal latihan menghilangkan kebosanan.

"Ayo," kata Khansa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Lo sekalian mau minum nanti?" Tanya Khansa yang saat ini sedang melihat Viola memoleskan lipstik di bibirnya.

"Iya," jawab Viola dan Khansa segera mengambil beberapa kresek.

Waspada jika Viola akan muntah di dalam mobil, dan mobil kesayangannya akan bau. Khansa tidak suka itu, mangkanya sebagai persiapan ia akan membawa beberapa kresek.

"Kapan-kapan kita hangout keluar kota yuk," ajak Viola pada Khansa tanpa menoleh kearah samping, karena dirinya sedang menyetir.

"Boleh deh, Bogor atau Bandung?" Khansa mengotak-atik ponselnya, mencari tempat wisata di 2 kota tersebut.

"Jogja aja," ucap Viola.

"Jauh,"

"Papua aja," lanjut Khansa dan dibalas pukulan di lengannya oleh Viola.

"Itu makin jauh tolol," kesal Viola membuat Khansa tertawa.

"Lanjut nanti aja," lanjut Viola saat wanita itu sudah memarkirkan mobilnya di parkiran club.

Keduanya berjalan memasuki club setelah menunjukkan identitas diri, dan langsung disambut oleh dentuman lagu yang nyaring. Pemandangan yang penuh dosa juga dilihatnya.

"Gue langsung ke dance floor ya," ucap Khansa pada Viola dan hanya dibalas anggukan oleh wanita itu.

"Satu," ujar Viola pada bartender yang sedang sibuk menuangkan minuman pada pelanggan lain.

"Tumben sendiri," ujar Rio sang bartender sambil memberikan gelas yang berisi minuman.

"Khansa udah gabung sama pendosa lainnya," jawab Viola sambil menyesap dikit demi sedikit minumannya.

"Emang lo bukan pendosa?"

"Gue udah penghuni tetap kayaknya," jawab Viola diselingi tawa kecilnya.

"Lagi dong," ujar Viola sambil menyodorkan gelas kosongnya.

"Oh ya, lo masih sama cowok yang waktu itu?" Tanya Rio sambil menyodorkan kembali gelas berisi minuman.

"Yang mana?" Tanya wanita itu bingung, Rio berfikir sejenak.

"Yang waktu itu ciuman," ucap Rio membuat semburat merah muncul di pipi Viola membuat bartender itu gemas.

"Masih kok, kenapa?"

"Gue tadi ngeliat dia sama cewek," ucap Rio kali ini serius.

"Lo kenal?" Tanya Viola dan langsung dijawab anggukan oleh Rio.

"Kenal, model yang lagi naik daun itu loh," ucap Rio sambil melayani pelanggan lain.

Viola menghela nafas panjang, Arkan ke club bersama Jovanka?

"Ciuman hot banget, hampir aja mereka having sex disini kalau gak gue tegur," lanjut Rio.

"Sekarang dimana?" Tanya Viola dengan hati dan pikiran yang sudah berkecamuk.

"Ngamar kali," jawab Rio santai tanpa menatap Viola yang saat ini wajahnya memerah menahan tangis.

"Satu buat kamar 24," ucap seorang pelayan pada Rio.

Setelah mendapat satu botol minuman segera ia beranjak, tapi sebelum itu salah satu temannya mencegah.

"Bagi gue dong, sekalian mau minta tanda tangan nih," ucap pelayan satunya.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang