22. Berlibur

12.1K 446 7
                                    

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat, saat ini sudah hari Sabtu, dan Kamis kemarin Arkan mengajak Viola untuk berlibur di hari Sabtu ini. Mereka memutuskan untuk ke Bali, karena Viola yang memilih tempatnya.

Saat ini Arkan dan Viola sudah berada di bandara, kedua orang tua mereka juga ikut mengantarkan. Dilihatnya, Raka yang berada di gendongan Tari dengan wajah memerah karena menangis.

Selama beberapa hari ini, Viola selalu bermain dengan Raka, yang membuat keduanya semakin dekat.

Setelah mencium pipi Raka, keduanya pun memasuki bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mencium pipi Raka, keduanya pun memasuki bandara. Di tengah perjalanan Arkan tidak sengaja menubruk seseorang, pria itu terkejut saat melihat orang yang ia tabrak.

"Maaf ya Kak," ucap Viola pada wanita yang tadi tidak sengaja tertabrak Arkan.

"Gak papa," ucap wanita itu sambil tersenyum.

Tunggu, sepertinya Viola kenal dengan perempuan ini, bukankah dia adalah model yang sedang naik daun? Well, entah ia harus beruntung atau sial bertemu dengan model sepertinya.

"Dia model, minta maaf mas," bisik Viola pada Arkan.

Tanpa melihat wajah perempuan yan g ditabraknya, Arkan meminta maaf dan segera berjalan dengan sedikit berlari menuju tempat pengecekan.

Setelah menunggu beberapa menit, keduanya saat ini sudah berada di dalam pesawat. Viola juga sudah menyandarkan kepalanya nyaman di bahu Arkan, sedangkan pria itu terlihat tidak nyaman.

Ia masih memikirkan kejadian tadi, aroma parfum yang sangat ia kenal. Arkan tidak yakin itu adalah dia, tetapi parfum tadi sangat ia kenali. Seingatnya perempuan itu sudah menetap di Canada dan menjadi model disana.

"Kenapa sih?" Tanya Viola kesal saat Arkan terus menerus menggerakkan tubuhnya tidak nyaman.

"Gak papa," jawab Arkan sambil menarik kepala Viola untuk bersandar di bahunya lagi.

"Tidur," ucap Arkan dan dibalas anggukan oleh Viola.

Beberapa menit kemudian, Viola tertidur dengan posisi bersandar di bahu Arkan. Karena tidak ingin Viola merasa sakit leher saat bangun nanti, Arkan menurunkan kursi yang dipakai gadis itu untuk dijadikan tempat tidur.

Beberapa jam setelahnya, mereka sampai di bandara Internasional Ngurah Rai. Viola juga sudah terbangun dari tidurnya, dan menikmati sisa perjalanan dengan makan.

"Kita bakal nginap dimana?" Tanya Viola, saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil menuju tempat mereka tidur untuk beberapa hari kedepannya.

"Di Villa aku, gak papa kan?" Tanya Arkan dan tentu saja dibalas anggukan oleh gadis itu.

Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampai di Villa milik Arkan. Dengan semangat Viola menyusuri Villa milik Arkan, ternyata Villa milik Arkan berhadapan langsung dengan sawah membuat kesan asri.

"Indah banget," gumam Viola sambil menatap sawah indah di depannya.

"Kamu suka?" Tanya Arkan tiba-tiba yang sudah berada di belakang gadis itu sambil memeluk Viola dari belakang.

"Suka," ujar Viola dengan semangat.

"Kapan ke pantai?" Tanya Viola tidak sabar, membuat Arkan tertawa karena gemas dengan wanita di depannya ini.

"Besok aja ya? Kita istirahat dulu," jawab Arkan lembut membuat Viola mengangguk.

Namun tak mengelak bahwa saat ini ia juga lelah, keduanya pun memasuki kamar dan tertidur hingga malam tiba. Setelahnya, mereka kedua langsung makan malam, ditemani beberapa bintang yang menghiasi langit.

"Habis ini mau ngapain?" Tanya Viola sambil menatap Arkan yang saat ini sedang menyuapkan pasta kedalam mulutnya.

"Tidur, besok harus siapin banyak tenaga," ucap Arkan membuat Viola cemberut.

"Kan tadi udah tidur," ujar gadis itu.

"Udah malam, tidur lagi," ucap Arkan tegas membuat Viola mau tak mau mengangguk.

Setelah sarapan, mereka menonton film sambil menunggu Viola mengantuk. Cukup lama, namun saat film akan selesai Viola sudah tertidur pulas dalam pelukan Arkan.

Pria itu tersenyum menatap wajah polos Viola, ia kemudian menyusul Viola tidur.

Siang harinya, dengan semangat Viola menyusuri pantai Jimbaran, sesekali kakinya menyentuh air. Di belakangnya, Arkan dengan shirtless berjalan kesal mengikuti langkah Viola.

Hey, bagaimana ia tidak kesal? Saat ini Viola hanya mengenakan bikini yang memamerkan tubuh kesukaannya, dan Arkan tidak suka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hey, bagaimana ia tidak kesal? Saat ini Viola hanya mengenakan bikini yang memamerkan tubuh kesukaannya, dan Arkan tidak suka itu. Banyak pria lokal dan asing menatap lapar wanitanya.

"Balik aja yuk?" Ajak Arkan yang saat ini sudah berada di samping Viola sambil merangkul posesif pinggang gadis itu.

"Kenapa sih? Dari tadi ngajakin pulang mulu," kesal Viola.

"Banyak lele yang liatin kamu," ucap Arkan tak kalah kesal.

"Lele?" Tanya Viola bingung membuat Arkan berdecak, pria itu memutar matanya menuju kumpulan pria bule yang sedang berjemur dan menatap Viola lapar.

"Oh," ucap Viola sambil tertawa menatap wajah cemberut Arkan.

"Sebentar lagi kita kemana?" Tanya Viola pada Arkan yang masih cemberut.

"Singaraja," jawab Arkan singkat.

"Asik," sorak Viola dengan senang membuat Arkan tersenyum melihat tingkah Viola.

"I love you," ucap Viola dengan pelan.

"I love you too," balas Arkan sebelum mengecup bibir Viola.

"I love you too," balas Arkan sebelum mengecup bibir Viola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TBC

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang