30. Wanita Licik

8.5K 369 17
                                    

Siang harinya Viola harus terbangun karena ulah makhluk menyebalkan yang saat ini ikut tidur disebelahnya. Siapa lagi jika bukan Kefi, lelaki itu tanpa permisi langsung ikut tidur di samping Viola.

Membuat wanita itu terbangun, karena merasa sesak, bagaimana tidak sesak. Kefi memeluknya dengan erat.

"Minggir," ujar Viola dengan suara khas bangun tidurnya yang sedikit serak.

"Nda mau," ucap Kefi sambil mengeratkan pelukannya dan membenamkan wajah tampannya itu di dada Viola membuat wanita itu melotot.

"Lo kenapa si, minggir dulu," Viola berusaha melepaskan tangan Kefi yang melilit pinggangnya namun usahanya sia-sia.

"Bentar," ucap Kefi sambil mendongakkan kepalanya dan menatap Viola dengan mata yang aksksksks lucu banget.

Menyembunyikan rona di pipinya, Viola membalas pelukan Kefi sampai wajah lelaki itu terbenam di dada milik Viola. Beberapa menit keheningan melanda, Kefi merengek-rengek kecil sambil terus menggesekkan hidungnya.

"Geli bego," ujar Viola sambil menjauhkan kepala Kefi dari dadanya.

"Kamu pernah sex kan?" Tanya Kefi tiba-tiba sambil menatap mata Viola.

"Iya, kenapa?"

"Mau nyoba sama aku gak?" Kefi menaik-turunkan alisnya, dan dibalas lemparan bantal oleh Viola. Lelaki itu tertawa terbahak-bahak membuat Viola mendengus kesal.

"Gak mau, lo bukan calon suami gue," jawab Viola sambil membenarkan posisi tidurnya, membuat Kefi juga ikut bergerak mencari tempat nyamannya.

"Emang kamu udah yakin Arkan bakal jadi suami kamu?" Viola seketika bungkam, dan Kefi menyeringai licik.

"Mending nikahnya sama aku," lanjut laki-laki itu sambil menyugar rambutnya.

"Hm, nanti aku pikirin lagi," jawab Viola.

"Bener ya?!"

"VI?!"

"Kita nikahnya 2 hari setelah lamaran ya!"

"Nanti anaknya harus banyak, biar uang aku habis!"

"Tiap malem kita juga olahraga ya?!"

"Nanti kalau siang kamu nganterin makanan ke kantor aku ya?!"

Kefi terus saja mengoceh sambil menampilkan senyum bahagianya, Viola memperhatikan apa yang Kefi bicarakan. Ia bisa merasakan seberapa berharapnya Kefi ingin menjadi pendamping hidupnya.

Bisa saja detik ini, ia membatalkan pertunangannya dengan Arkan dan bertunangan dengan Kefi. Namun ia masih memikirkan bagaimana perasan Karin, saat mengetahui ia dan temannya tidak bisa menjadi besan.

"Mikirin apa sih," tiba-tiba Kefi sudah memeluknya kembali membuat Viola seketika tersadar.

"Apa sih minggir sana," Viola melepaskan pelukan Kefi hingga lelaki itu tertidur di sampingnya. Viola segera beranjak menuju kamar mandi, dan Kefi bersiap akan berlabuh ke alam mimpi.

***

Di rumah yang besar seorang anak kecil sedang duduk di lantai yang beralas karpet tebal. Anak itu mengigit mainannya sambil menatap tidak suka kearah seorang wanita yang duduk di sofa.

Raka merangkak menuju Jovanka yang duduk di sofa, bayi itu berusaha berdiri dengan memegang sofa sebagai penyangganya. Satu tangannya lagi untuk memukul paha Jovanka yang terekspos bebas.

Plak

"Akanggggg!!! Eunghhhh"

Jovanka tersentak karena pukulan dan cakaran Raka anak Arkan, wanita itu melotot tak suka kearah Raka membuat bayi itu mencakar sekali lagi paha Jovanka dan menangis kencang.

ARKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang